Friday, April 18, 2014

Kampanyekan Obat TB Gratis


Seorang lelaki tua yang menderita TB menolak diajak memeriksakan diri.
“Mbah, batuknya sudah parah...ayo periksa...”
Aku ra popo...kok nduk” katanya menirukan kalimat milik seorang penyanyi ndangdut. Eh tidak juga, penyanyi itu yang meniru si embah.
“Tapi embah sudah batuk darah...ayo mbah kuantar...”
“Aku tidak punya uang untuk berobat...”

Gambar koleksi pribadi



Begitulah, banyak penderita TB yang ditemukan dari kalangan tidak mampu dan berpengetahuan rendah. Kurangnya pengetahuan, bisa menjadi sebab seorang penderita tidak mau berobat


Sementara itu sanitasi yang buruk dan rendahnya kualitas kesehatan, justru rawan menularkan pada lingkungannya. Dalam kisah si embah tadi, akhirnya ia menularkan pada cucunya, cucunya menularkan pada istri dan anaknya. Si embah akhirnya meninggal karena telat mengobati. Innalillahi...

Tetapi alhamdulillah keluarga muda yang tertular kini mau aktif berobat. Seluruhnya, bapak, ibu dan anak.

Potret di atas adalah gambaran betapa masih banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa pemerintah telah menyediakan program obat gratis untuk penderita TB.

Saat PKL di sebuah rumah sakit rujukan, saya pernah ditempatkan di bagian yang melayani obat untuk pasien TB. Setiap hari kami harus menggerus obat, membuat racikan dan membungkus puyer hingga beratus-ratus.

Setiap hari ....seolah tiada berakhir. Sampai para mahasiswa yang menjadi tenaga medis dadakan ini semua mengeluh tangannya pegal-pegal jika berada di unit tersebut.

Hmm jadi berempati dan salut ya pada petugas medis ‘asli’ yang setiap hari setia melayani. Mereka adalah pahlawan di garis depan dalam program obat TB gratis ini.

Pasien yang tiada habisnya... itu artinya begitu banyak penderita TB ini. Data terakhir tahun 2013, Indonesia menempati peringkat ke 5 di dunia dalam jumlah populasi penderita TB. Bersyukurnya mereka yang datang mengantri obat berarti telah mengikuti program penyembuhan. Terbukti bahwa saat teratur minum obat, pasien dapat sembuh. 

Video dari Youtube

Namun di luar sana, masih berapa banyak?
Kenyataan menunjukkan bahwa masih ada saja masyarakat yang belum mengerti kampanye obat gratis ini, atau telah mengerti tapi belum mengakses karena berbagai sebab.

Para blogger seperti kita selayaknya mengambil peran sosialisasi dan edukasi agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui program ini. Diharapkan mereka yang telah tahu, tergerak untuk memotivasi suspek dan memberikan pendampingan untuk periksa  dan minum obat hingga tuntas.

Mengapa kita harus peduli?
Karena kita juga rawan tertular. Karena kuman TB ada di mana-mana termasuk di mall, kantor, sarana umum, dan tentunya juga di Rumah Sakit. Karena dampak TB begitu dasyatnya seperti telah kita bahas di postingan disini.

Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius dengan diameter 0.5 hingga 5 µm.

Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah. Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri saja bisa langsung terinfeksi.  Wow!

Apalagi orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan dengan penderita TB seperti keluarga, tetangga, rekan kerja, beresiko tinggi ikut terinfeksi. Perkiraan angka infeksi sekitar 22%. Seseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang lain setiap tahun. 
Adakah penderita di sekitar anda?

Masalah TB adalah keprihatinan dunia. World Health Organization mendeklarasikan TB sebagai "emergensi kesehatan global”. Tahun 2006, Kemitraan Stop TB mengembangkan gerakan Rencana Global Stop Tuberkulosis yang ditujukan untuk menyelamatkan 14 juta orang. Harapannya dunia bebas TB  pada tahun 2015.

Jumlah yang telah ditargetkan ini sepertinya tidak akan tercapai pada tahun 2015, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan penderita HIV dengan tuberkulosis dan munculnya resistensi tuberkulosis multi-obat. Bisa dibayangkan jika ditambah dengan orang yang tidak mau berobat karena terkendala biaya.

Kurang lebih sepertiga dari populasi dunia pernah terinfeksi TB. Satu infeksi baru muncul setiap detik dalam skala global. Dalam dunia yang telah terkontaminasi ini, bagaimana agar kita tak tertular?

Cukup makan dari variasi, dan jumlah.
Gambat dari sini 

Yang paling mendasar adalah upaya preventif dengan gaya hidup yang menunjang ketahanan tubuh, yaitu  :
1.     Cukup gizi, baik secara jumlah jenis dan kandungan gizi. Usahakan jangan telat makan
2.     Cukup istirahat, dengan beban kerja yang proporsional, jika terasa capai istirahat dulu
3.     Menghindarkan stres fisik, dengan beban kerja berlebih.
4.     Menghindarkan stres Mental, dengan selalu berpikir positip

Naah faktor menjaga kebersihan dan bersikap waspada juga penting. Menjaga kebersihan seperti selalu mencuci tangan setelah kontak dengan fasilitas umum, bersalaman, memegang uang apalagi juga dari rumah sakit.

Gambar dari sini 
Jika bertemu dengan orang yang batuk, atau bersin sebaiknya mengambil jarak dengan hati-hati ya....agar tidak menyinggung perasaan.

Tentang pengobatan, rekomendasi tahun 2010 untuk pengobatan kasus baru tuberkulosis paru adalah kombinasi antibiotik selama enam bulan. Pengobatan TB yang efektif cukup sulit karena struktur dan komposisi kimia dinding sel mikobakteri yang tidak biasa. Dinding sel menahan obat masuk sehingga menyebabkan antibiotik tidak efektif rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol untuk dua bulan pertama. Untuk empat bulan selanjutnya,  hanya rifampicin dan isoniazid. Apabila resistensi terhadap isoniazid tinggi, ethambutol dapat ditambahkan untuk empat bulan terakhir sebagai alternatif.
Begitulah panjangnya perjuangan untuk bebas TB ini yang menghajatkan ketelatenan dan biaya yang tidak sedikit jika ditanggung oleh orang yang tidak mampu. Obat TB gratis dapat diperoleh di sarana kesehatan pemerintah seperti Puskesmas, BP Paru, RS maupun Apotek yang telah menjadi mitra.

 video dari Youtube
Untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, yuuk aktif temukan dan sembuhkan pasien TB. Memotivasi mereka untuk periksa rutin dan mensosialisasikan program obat TB gratis. Jika mungkin lakukan pendampingan dan menjadi relawan PMO.

Jika bukan warga negara sendiri yang peduli, siapa lagi?

Artikel ini ikut serta dalam:

Blog Writing Competition 

dalam rangka Hari Tuberkolosis


Bahan bacaan:



23 comments:

  1. cakep tulisannya :) hehe... semoga berhasil mak

    ReplyDelete
  2. membantu sekali bu, msh bnyk yg blm peduli dan mendorong untk berobat

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul banget...semua harus terlibat untuk bangsa ini, tengkiu sudah berkunjung ya

      Delete
  3. Berarti aku termasuk resiko tinggi tertular. Sehari2 naik angkutan umum dan sukaaa banget ke mall... Makasih tips pencegahannya mak Ida

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha semua orang mak Arin...kayaknya hobinya sama saja dengan mak Arin...hasa moga sukses ya mak

      Delete
  4. lucu intronya, mak...btw, keren artikelnya...jadi tahu lebih banyak lagi ttg TB. sukses ya, Mak. :-)

    ReplyDelete
  5. Kerennn bingits ulasan artikel Bu Apoteker nihhh....TOP Mak semoga menang ya...sukses selalu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin yang penting berpartisipasi, menang alhamdulillah makasih doanya

      Delete
  6. Sangat informatif sekali mak ulasannya...
    Sukses ya mak :)

    http://ruangbacadantulis.blogspot.com/2014/04/obat-tb-gratis-kenali-tb-dan-obati.html

    Salam hangat,
    Zia

    ReplyDelete
  7. sukses mak idaa :) liza juga udah siap ngepost... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tengkiu kunjungannya mak...ayoo ditunggu postingannya

      Delete
  8. ayo minum obat TB untuk yang di diagbosa TB supaya cepat sembuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mama Cal-Vin makasih kunjungannya. ikutan juga kah?

      Delete
  9. Hmmm... kalo gak ikut lomba ini, aku pasti gak tahu banyak soal penyakit TB ini. Semoga yang lain juga begitu ya, Mak. Jadi waspada dan bisa mengobati penyakit TB orang-orang di sekitarnya dengan banyaknya informasi ttg TB ini. Apalagi kini obatnya gratis....

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak Nia...blogger selalu bejar ya agar dapat berbagi dan lebih pedulu. makasih ya kunjungannya.

      Delete
  10. makasih mak ida,,artikelnya bermanfaat sekali,,, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih kunjungannya mak, emang harapan kita makin banyak yang tahu tentang TB dan pengobatannya.

      Delete
  11. Betul sekali Mbak, obat TB itu gratis, sangat membantu utuk yang terkndala biaya. Saya tau karean saya sudah pernah terkana TB dan alhamdulillah sembuh, dan TB itu sangat bisa di sembuhkan dengan meminum obat secara rutin dan disilpin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah iku bersyukur mas Amir...semoga bebas TB selamanya amiin

      Delete