Showing posts with label lomba blog. Show all posts
Showing posts with label lomba blog. Show all posts

Sunday, December 21, 2014

Nyalakan Passion Blogging bersama Qword

Passion blogging bagi blogger itu ibarat motor penggerak untuk terus memproduksi karya. Terkadang menyalakannya membutuhkan cukup banyak energi apalagi bagi blogger pemula dan blogger yang ngeblognya sampingan. 
Siapa tuh? #enggakngaku.

Qword menyajikan acara nan apik bagi yang ingin meningkatkan passion blogging.
Sabtu sore tanggal 6 Desember 2014 ini menjadi momen penting dalam hidupku #halah. Dicolek mak Indah Juli, saya dan anggota KEB Jogja rame-rame menyerbu acara passion Blogging yang diselenggarakan oleh Qword di Jogja Digital Valley.

Apa sih menariknya? 
Selama ini seneng sih curhat-curhat  lewat ngeblog, tapi apa iya mau curhat terus hihi.... Pastinya kalau curhatan bisa hasilkan uang  mau doong...? 
"Mau banget! "
Heh ada yang ngejawab.

Naah ini dia beberapa rahasia agar bisa mendulang uang lewat tulisan.


Ini nih rahasianya-dokpri.


Wednesday, December 3, 2014

Rumah Tanpa Pagar Mengundang Rampok?


GA yang diadakan on NhHer dari blog The Ordinary Trainer ini sungguh menarik. Saya jadi termotivasi menengok-nengok tulisan sendiri. 


Ternyata selama sekitar setahun saya telah menulis 234 artikel untuk blog yang ini. Isinya macam-macam, namanya juga blog gado-gado. Jujur tentu saja tidak semua artikel memuaskan saya.

Ada tulisan yang disukai banyak orang dan mendongkrak kunjungan, ada juga yang tak terlalu dilirik. Prinsip saya menulis memang tak harus selalu mengikuti selera. Biasanya menuruti kata hati dan kata pikiran.

Untuk artikel yang paling berkesan, saya memilih tulisan tentang: Rumah Tanpa Pagar danWinnie Mandela yang saya post pada 7 Agustus 2014.

Mengapa? Iya mengapa?
Kasih tahu enggak ya....#halah.

Sunday, August 31, 2014

MyFa Al-Qur'an Pertama Anakku

'Turutan ' pernahkah anda mendengar istilah itu?

Orang seusia saya akrab dengan istilah itu. Gambaran untuk sebuah buku juz 'amma bersampul merah, kuning atau hijau dengan lembaran kertas buram. Isinya adalah huruf hijaiyah, ilmu tajwid, sedikit latihan baca qur'an sederhana dan juz 30. Pada masa kecil ini adalah buku pegangan pertama belajar mengaji dan mengenal Alquran.

Menjelang tahun 90-an muncul inovasi belajar membaca dengan metode iqro, disusul metode qiroati, metode ummi dan banyak lagi.
Bukan hanya cara belajar, kini Al-Qur'an untuk anak kaya variasi. Kaya ragam dan konten tambahan, bahkan yang kompatibel dengan E-pen. Diantara semua produk Quran untuk anak, saya jatuh cinta pada satu saja: MyFa. Sejak pandangan pertama....#halah.


Saturday, August 30, 2014

Dunia Perbukuan dan Problematikanya


Credit

Ada satu momen yang kusesali dan tak mungkin terulang lagi. Apakah itu?
Ketika saya kelas 5 SD, guru
Bahasa Indonesia menawariku untuk mengikuti ajang kompetisi bintang pustaka.
Mestinya guruku bukan asal tunjuk.Saya memang rajin mengunjungi perpustakaan sekolah. Tiap hari malah dan melahap buku-buku yang cukup terbatas kala itu. Saya menolak karena tidak pede. Akhirnya anak sang Kepala Sekolah yang mewakili....dan kalah!

Mencintai buku, entah bagaimana bermula padaku. Orang tuaku biasa saja dan tidak memanjakanku dengan buku. Yang jelas saya merasa haus dan haus untuk mengetahui banyak hal.
Kini kecintaan itu coba saya wariskan pada anak-anakku yang terlahir di era gadget. Butuh perjuangan memang, namun sepertinya anak-anak juga menyukai buku, alhamdulillah. Bahkan ada salah satu yang ingin menjadi penulis dan sudah merintis mengumpulkan karya cerpen.

Friday, August 29, 2014

IKAPI dan Mencerdaskan Bangsa



Saya senang mengajak anak-anak mengunjungi pameran buku, terutama yang digelar di Jogja kota tercintaku. Book Fair dan Islamic Book Fair adalah yang lumayan besar eventnya. Dari situlah saya dengar tentang IKAPI.

Memang sih sewaktu sekolah SD dan menghafal singkatan nama-nama organisasi di Indonesia, pernah juga menghafal nama IKAPI.
Kini setelah menjadi blogger dan penulis, saya mencari tahu lebih jauh tentang apa, siapa dan sepak terjang IKAPI.

Hari Buku

Apa dan siapa IKAPI?
Nih saya kutipkan untuk pembaca:

Ibuku, Aku dan Gadget Idaman



“Kalau ikutan odoj, memang harus pakai hape?” tanya ibuku.
Aku agak sedih mendengarnya. Aduh gimana menerangkan ke ibu.

Ibuku hobi menonton televisi, melihat artis kesayangannya Dude Harlino dan Alisa Subandono pada ikutan odoj, sepertinya jadi tertarik. Tapi beberapa kali pengalaman punya hp, ibuku kesusahan mengoperasikan. Bisanya hanya menerima telepon. Itupun hanya aku atau adikku yang menelepon.

Pertama dulu dibelikan hape, karena bosan mengecas tanpa pernah menggunakannya dan setiap hari hanya menerima sms mama minta pulsa, ibuku justru memberikan pada anakku.

Setelahnya itu dibelikan hape sederhana oleh adikku yang bisa sekedar telepomn dan sms, dan kejadian berulang. Yang menelepon hanya aku sesekali, atau adikku lebih jarang lagi. Gegara tiap menelepon ibu justru tidak di kamar, jadi akhirnya menelepon ke telepon rumah. Ibu masih saja setia mengecas dan tiap bulan saya membelikan pulsa agar nomer tidak mati....

Nenek dan gadget-dokpri

Wednesday, August 27, 2014

Alqur’an dalam Genggaman untuk Generasi Gadget




“ Umi aku mau Al-Qur’an yang ini...”kata anakku sambil menunjuk MyFa. Saat itu kami sedang mengunjungi pameran buku, 3 tahun yang lalu.
Kuperhatikan memang sungguh menarik Myfa ini. Warnanya Indah, kemasannya dalam tas yang kereen dan masih ada bonus penunjuk. Saat saya buka halamannya waah lengkap banget. Ada tarjamah, ada jejak Rasul, bahkan gambar petanya, ada keterangan tempat bersejarah, hikmah pelajaran pada tiap halaman dan masih ada kamus kosa kata, semua dalam gambar yang menarik.

Namanya orang tua selalu berusaha mewujudkan keinginan anaknya, apalagi keinginan yang sungguh baik. Akupun membeli dua set untuk anakku si nomen 4 dan si nomer 5. Si nomer tiga waktu itu sudah SMP, cowok, jadi enggak minat.
Dirumah dua anak SD itu berasyik ria menjelajah Al-Qur’an barunya yang lebih mirip ensiklopedi.

Sekarang diwariskan untuk Revo-dokpri

Tuesday, August 26, 2014

Lima Sekawan dan Bacaan yang Membentuk Karakter

Lima Sekawan -Credit

Mendengar kata lima sekawan selalu membuat telinga saya tegak.
Pasalnya, saya termasuk yang sangat gemar cerita detektif dan petualangan. Pada masa kecil saya melahap kisah seperti Lima Sekawan, Sapta Siaga, Hercule Poirot...kini sudah tua pun masih menikmati Dektektif Conan heheh.

Menjadi kanak-kanak pada tahun 80-an masih sangat terbatas ragam cerita anak, sehingga cerita dari luar menjadi favorit.

Di kemudian hari saya tahu bahwa bacaan akan membentuk karakter pembacanya. Mimpi dan cita-cita seringkali terinspirasi oleh apa yang dibaca. Begitulah, sayapun pernah berharap setiap hari adalah libur sekolah dan bertemu dengan kisah misteri.

Kenyataannya saya tidak pernah bertemu dengan misteri apapun!


Judul, penampilan dan Isi sungguh menarik- credit


Sekarang setelah punya anak-anak, saya berfikir seribu kali sebelum memilihkan bacaan untuk mereka.

Bagaimana cerita bisa membentuk karakter?

Belajar dari dongeng berbagai bangsa. Orang Cina mengajarkan kegigihan dan kerja keras melalui kisah, dan lihatlah bagaimana mereka bekerja tak kenal lelah menjemput kesuksesan materi.

Orang Jepang sangat bangga dengan jiwa luhur samurai yang terus mereka hidupkan melalui kisah-kisah. Hingga kini mereka terkanal dengan ketekunan dan kerja kerasnya.

Adapun orang Amerika menyajikan cerita futuristik sehingga anak-anak mereka terdorong terobsesi dengan antariksa, alat komunikasi, transportasi dan persenjataan canggih.

Bagaimana dengan di Indonesia?
Indonesia sebenarnya sangat kaya dengan ragam cerita rakyat yang penuh hikmah dari seluruh pelosok nusantara. Seakalipun ada beberapa cerita yang perlu dibingkai ulang pemaknaannya seperti kancil mencuri ketimun....

Indonesia juga punya sejarah panjang kisah perjuangan yang dapat menjadi epik menarik. Tetapi mengapa anak-anak lebih suka dengan cerita impor dari luar? 
Bisa jadi karena kemasan dan penuturannya kurang ramah anak.

Buku anak memang seharusnya tersaji menarik untuk anak-anak. Beberapa hal yang menjadi catatan saya tentang buku anak yang menarik pertama adalah penampilan. Cover dan penampilan buku akan membuat anak meraih atau mengabaikan buku yang terpajang.

Cover dengan ilustrasi yang indah dengan warna-warni yang menarik, dengan judul yang menarik, setidaknya membuat tangan anak-anak berusaha meraih dan mengintip isinya. Apalagi jika ukuran buku juga sesuai dengan tahapan usia anak.

Namun cover saja tidak cukup, tanpa cerita yang menantang sesuai dengan bahasa anak-anak, tentu juga kurang membuat betah melanjutkan. Font huruf dan ilustrasi di dalam juga mendukung. Apalagi jika bisa tersaji dalam bentuk semi komik, lebih menarik lagi.

Sayangnya, buku dengan kriteria demikian biasanya berharga lumayan. Lumayan mahal maksudnya. Sehingga hanya terjangkau kalangan tertentu saja.

Saat mengunjungi pameran buku, terkadang saya menemukan buku yang cukup bagus isinya. Namun ketika saya tunjukkan ke anak, belum tentu mereka setuju untuk membacanya. Kan tidak nyaman jika anak-anak membaca cerita dengan terpaksa. Seperti membaca buku pelajaran karena akan ujian saja...

Sebagai seorang muslim, ada nilai-nilai yang harus kita wariskan pada anak-anak. Yaitu kecintaan dan meneladani Rasulullah. Cerita 25 kisah nabi dan rasul pada masa kecil saya, hanya berupa komik yang sungguh tidak menarik. Ada juga yang berupa buku dengan cetakan dan ilustrasi seadanya.

Kini beruntunglah Indonesia memiliki beberapa tokoh penulis cerita anak Islami diantaranya Kak Eka Wardhana. Anak-anak menjadi senang membaca kisah nabi Muhammad dengan buku MuhammadTeladanku. Buku ini adalah contoh buku berkualitas secara isi maupun penampilan. Anak-anak saya betah membaca seluruh serinya dari awal sampai akhir. Harapan kita sebagai orang tua, anak-anak akan terinspirasi dan meneladani pribadi Rasulullah.

Revo melahap Mute-dokpri
Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi penulis cerita anak dan penerbit yang fokus menyediakan bacaan berkualitas untuk anak-anak. Dan tentu pemerintah seharusnya memfasilitasi buku berkualitas yang menarik untuk dapat menjangkau semua kalangan.

Masyarakat dapat berkontribusi menurut bidangnya masing-masing. Kontrol terhadap isi buku sangat diperlukan. Pornografi yang terselip dalam banyak komik yang dikonsumsi anak-anak adalah salah satunya. Termasuk kasus buku yang memuat seks education yang kurang pada tempatnya baru-baru ini. 

Semoga ke depan makin banyak tersedia buku menarik untuk menginspirasi anak-anak Indonesia. Amiin.

Artikel ini disertakan dalam Lomba Blog #PameranBukuBdg2014

Monday, August 25, 2014

Berburu Buku Berkualitas dan Murah di Pameran Buku



"Ada banyak cara kecil untuk meluaskan dunia anak-anak. Cinta buku adalah yang terbaik dari segalanya."
Jacqueline Kennedy 


“Assalamu’alaikum.....”
“Bu Ida...mau pinjam buku....”

Suara riuh anak-anak tetangga menjadi akrab di telinga sejak saya mengumumkan membuka perpustakaan di rumah. Perpustakaan untuk warga sekitar dan siapa saja pecinta buku adalah mimpi lama yang baru terwujud pasca gempa DIY tahun 2008.

Sebagian Koleksi buku, enggak rapi ...tanda di baca ....

Lhoh apa hubungannya dengan gempa?
Gempa itulah yang menyegerakan kami pindah ke rumah baru di pelosok Bantul, Jogjakarta. Lingkungan yang sungguh tepat untuk mewujudkan rumah buku yang kami cita-citakan.

Sunday, July 6, 2014

Aspirasi untuk Prabowo-Hatta dari Sudut Desa


Pak #PrabowoHatta, perkenalkan saya adalah seorang ibu rumah tangga, satu dari sekian banyak rakyat yang mencintai Indonesia. Saya mencintaiindonesia dengan segenap jiwa raga. Saya lakukan apapun untuk kebaikan negeri ini, sekalipun hanya sumbangan kecil dari pelosok Bantul Jogjakarta.

Pak #PrabowoHatta, saya menyaksikan betapa ksatrianya pasangan capres #IndonesiaSatu melakukan debat demi debat dengan kesantunan dan kebesaran jiwa, makin mantaplah pilihan iniSaya mencermati gagasan dan pemikiran anda, serta solusi solutif untuk kebaikan negeri ini. Semoga bersama anda berdua, Indonesia semakin bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat.

Melalui surat terbuka ini, saya hanya hendak bercerita, menyampaikan aspirasi dari sudut pandang seorang ibu rumah tangga, warga biasa dari sebuah sudut desa.

Monday, June 30, 2014

Wangi Masakan Rumah yang Dirindu



“Cepet pulang, pecel pondoh dan bothok sudah matang...”
Itu adalah salah satu undangan resmi yang biasa dishare di grup BBM Eyang Subandi, keluarga besar suamiku.
“Tunggu, jangan dihabisin...lagi otw”
“Ngengehi bothoke” (disisain bothoknya).
“Sing keri ra bagian...” (yang belakangan nggak kebagian).

Begitulah sahut menyahut candaan tentang makanan yang membuat keluarga besar ini terasa hangat.
Siapapun pergi kemana atau makan di mana, tak lupa pamer foto makanan dan saling komen.
Demikian pula akhirnya yang terjadi padaku dan suamiku. Kami menyukai aktifitas dapur ini.

“Wangi masakan rumah” Istilah ini kudapat dari komik Jepang yang saya sudah lupa judulnya#ketahuan suka baca komik.
Mengapa saya suka dengan kalimat ungkapan ini?

Tuesday, May 20, 2014

Membangun Karakter Cinta Tanah Air Melalui Museum

“Museum Collection Make Connection”

“Berdiri di depan seni instalasi artistik di halaman Museum Nasional membuatku tertegun. Apakah yang hendak disampaikan dalam master piece ini?”

Kalimat itu pernah saya tulis dalam artikel Blogger di Lorong Waktu, selepas perhelatan akbar 2014 Kumpulan Emak Blogger yang mengambil tempat di Museum Nasional. Tempat yang sungguh keren dan menginspirasi. Semestinya begitu. 


Penulis dan Para Blogger, Foto Koleksi Indah Nuria

Thursday, May 15, 2014

TB Resisten Obat, Apa dan Bagaimana?


Saya punya seorang teman, profesinya perawat. Ia sangat perhatian dalam urusan kesehatan. Kebetulan putranya yang masih bayi didiagnosa flek paru dan mendapat pengobatan selama 6 bulan.

Ia menduga, putranya tertular dari tetangga dekat rumahnya, sebut saja mbah Wongso, seorang kakek yang menderita TB, tapi susah diajak berobat.

Dokpri

Pada suatu hari ia terlupa memberikan obat untuk anaknya, saking situasinya memang sedang rumit. Kulihat kepanikan yang amat sangat.
“Aku khawatir anakku resisten obat.....”
Heh, resisten?

Romantic Grey at Goa Cemara




Romantic momen

Goa Cemara adalah pantai eksotik yang memadukan hutan cemara dengan pantai selatan yang curam dan berombak besar.

Foto Romantic grey at goa cemara, saya ambil pada hari minggu tanggal 12 Mei 2013, menjelang tengah hari.


Sepasang remaja yang berbincang serius di keteduhan goa cemara, dalam lorongnya yang panjang, adalah romantisme dalam abu-abu...di mata saya.

Saturday, May 10, 2014

Novel Sejarah Sang Patriot


 : Menikmati Roman dalam Epos Kepahlawanan Based on True Story


Dokpri

Sebagai penggemar sejarah, mendapat hadiah novel Sang Patriot dari penulisnya, Mbak Irma Devita yang cantik dan cerdas, adalah anugrah. Dalam 2 hari perjalanan saya ke Jambi, saya lalap novel ini sepanjang berkendara menuju Bandara, menanti pesawat dan duduk dalam penerbangan.

Saya biarkan beberapa orang menatap heran saat saya berurai air mata hingga terisak-isak sejak halaman pertama. Saya tidak peduli dan larut dalam penuturan cucu sang Patriot, Irma Devita.

Saya yakin, cerita yang sanggup melibatkan emosi pembaca, adalah kisah yang ditulis dengan segenap jiwa dan cinta. Dan itu tertuang sejak lembar pertama saat Irma kecil, 8 tahun, menatap takjub pada penuturan sang nenek Rukmini yang dikaguminya.

Cerita almarhum sang nenek yang telah meninggal pada usia 79 tahun, ini menyebabkan Irma membuat janji masa kecil yang kemudian ia tunaikan dalam sebuah epos kepahlawanan.

“ ...Mbah, Irma janji, suatu saat kelak Irma akan menuliskan cerita tentang mbah Kakung...”

Ilustrasi pinjam dari sini.

Friday, May 9, 2014

Revo Pecinta Binatang


Revo bungsuku telah menunjukkan ketertarikannya pada binatang sejak kecil. Dimanapun ia berada, ia segera melabuhkan ‘cintanya’ pada binatang apa saja yang bisa ia temukan.

Saat diajak pergi ke pesta nikah, ia sibuk memotret dan ‘bicara’ pada ayam jago bawaan pengantin lelaki.

Di rumah Revo punya kucing dan burung kesayangan. Revo tak bosan mengunjungi kebun binatang, bercengkerama dengan ular dan ikan.



Saat lebaran kumpul keluarga, anak-anak lain sibuk menghitung uang angpao atau menikmati aneka jajanan, Revo menemukan seekor ayam untuk berteman. Ayam kecil kuning inipun suka digendong dan diberi makan oleh Revo.

Cinta binatang, barangkali cinta monumentalnya Revo.





Monday, May 5, 2014

Game Aman, Orang tua Nyaman, Anak Senaang...Mungkinkah?



“Umi, ini hari apa?” tanya Revo seringkali kalau ia lupa hari.
Aku tahu arah pertanyaannya, kalau pulang  sekolah dan ia bertanya demikian, artinya ia ingin tahu apakah boleh main game atau tidak.

Revo dan aplikasi anak cerdas

Di rumah berlaku aturan bahwa game time berlaku mulai Jumat sore hingga Minggu sore. Setiap anak maksimal 2 jam sehari. Biasanya mereka patuh menyangkut jatah harinya, namun seringkali ada toleransi dalam jumlah jamnya.

Musim liburan menjadi situasi yang lebih berat. Anak-anak menginginkan setiap hari boleh menyentuh game dengan dosis 2 jam perhari. Saat tak ada kegiatan keluarga atau keluar rumah, biasanya godaan untuk melanggar jumlah waktu akan lebih besar. Alasannya seringkali mereka lupa berapa jam mereka telah nongkrong di depan PC.

Itu baru menyangkut dosis, belum urusan formula atau konten. Halah kayak obat saja.
Formula atau konten game yang aman untuk anak?
Adakah?

Sunday, April 20, 2014

Mothercare dan ELC hadir di Jogja

Beruntung banget ya jadi blogger, apalagi jika bergabung di Kumpulan Emak Blogger. Selalu saja ada informasi menarik dan fasilitasi untuk mengikuti even tertentu. Termasuk even gathering bersama Mothercare dan ELC Indonesia cabang Jogjakarta yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 16 April 2014 di House of Balcony.



Di mana sih itu? 
House of Balcony terletak di lantai 1 Ambarukmo Plaza yang biasa dikenal sebagai Amplaz. Di Amplaz inilah sebulan yang lalu telah dibuka cabang ke 30 dari mothecare dan cabang ke 28 dari ELC, tepatnya pada 24 Maret 2014. Gathering ini dihadiri oleh sekitar 30 orang dari insan media dan komunitas Emak Blogger yang tergabung di Kumpulan Emak-emak Blogger.

Rumah yang aman untuk anak


Apakah saat anda mendesain rumah dan menata ruang, memperhatikan aspek keamanan bagi anak-anak balita?
Hmm kebanyakan orang lebih memperhatikan fungsi, kenyamanan dan estetika. Ada panduan yang menarik untuk anda memikirkan ulang tentang rumah anda jika anda memiliki anak-anak.

Misal nih tentang ruang tamu.
Sekalipun namanya ruang untuk tamu, bagaimana dengan keamanan anak saat berada di sana? Bukankah ada saja kasus tangan anak terjepit pintu dsb?
Berikut tipsnya ya.

Saturday, April 19, 2014

Pesan Terakhir Sang Zombigaret


(Diary sang Zombigaret)

Halooww... aku ini sang Zombigaret...
Duluu aku juga cakep macam kalian...tapi ada godaan yang membuatku jadi begini hiks.
Aku mau curhat, biar kalian tahu kisahku. Sukur-sukur kalian dapat mengambil pelajaran dan tidak meniru langkah keliruku.


Begini, semua bermula saat usiaku 14 tahun. Waktu itu aku kelas 2 SMP. Yaah seperti layaknya ABG gaul, aku berteman dengan siapa saja. Aku suka nongkrong di warung, di situlah teman-teman mengajariku merokok....