Friday, October 11, 2013

REVO DICIUM LUMBA-LUMBA

Siap dicium lumba-lumba 
Ketika Revo sakit, banyak waktu kuhabiskan bersamanya.
Berbaring di atas kasur sambil membaca buku, main robot, atau mendongeng cerita karangan spontanitasku sendiri.
Revo suka buku ensiklopedi.
Ketika membaca tentang ikan lumba-lumba, aku bercerita bahwa ikan lumba-lumba adalah ikan yang baik. Suka membantu manusia dan dapat membantu anak yang sakit, agar segera sembuh.
Kebetulan, di Jogja, di halaman sebuah pusat perbelanjaan, ada pentas lumba-lumba.
Kukatakan pada Revo bahwa esok jika ayahnya pulang, akan kuajak Revo untuk menonton pentas lumba-lumba bersama ayahnya.
“Revo mau dicium lumba-lumba?”
“ Mau...agar aku cepat sembuh, Umi...?”
Aku tersenyum mendengar pertanyaan lugunya.
“ Untuk sembuh, Revo harus mau makan, mau minum obat dan mau banyak bobok. Lalu berdoa pada Allah mohon kesembuhan. ....baru dicium lumba-lumba...semoga makin cepat sembuhnya...”
“ Horee..” kata Revo senang. Dua hari kemudian, ayahnya pulang.
Maka disinilah kami, menonton pentas lumba-lumba.
Revo sangat menikmati pertunjukannya. Ketika lumba-lumba berhitung menjawab soal penjumlahan, Revo ikut menghitung dengan jari tangan dan kakinya hingga angka 19. Sama dengan jawaban si lumba-lumba. Revo juga sabar  menanti, saat giliran antri foto dan dicium lumba-lumba.
Prosesnya dicium lumba-lumba hanya sebentar, tapi pengalaman ini tentu luar biasa bagi Revo. Aku, ibunya, setua ini,  belum pernah dicium lumba-lumba.
“ Lumba-lumbanya...dingiiin...!” kata Revo senang. Ia senang dengan foto ciuman lumba-lumba, membawanya ke sana-kemari.
Alhamdulillah, Revo segera sembuh lantaran kegembiraanya makin memulihkan kondisinya.
Episode Maret, 2012.

Capek cium anak-anak...makan dulu ahh !

No comments:

Post a Comment