Sunday, November 17, 2013

DASA WISMA DAN PKK

Saat tirakatan diputar video lomba 17-an ibu-ibu PKK
Sejak awal menikah, kami menjadi “kontraktor” dengan rekor pindah kontrakan 6x. Itu pernah saya ceritakan di episode The Story of Back Yard .

Setiap kali pindah rumah, maka saya juga bergabung dengan ibu-ibu setempat dalam perkumpulan PKK. Pepatah mengatakan:  lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya...itu benar adanya. Juga pepatah jawa : desa mawa cara, negara mawa tata, eh yang bukan orang Jawa, nih cara bacanya : “ Deso mowo coro, negoro mowo toto” juga benar sekali. Sekalipun secara nasional mungkin perkumpulan PKK  yang terbagi dalam dasa wisma itu sudah ada aturannya, namun improvisasi tiap daerah ternyata berbeda.


Di rumah pertama, adalah komplek perumahan militer. Banyak penghuninya adalah  mantan militer atau saudaranya militer. Nah dasawismanya sungguh tertib. Orang saling menghormati, bahkan bu ketua dasawisma, sangat dihormati. Sebagai keluarga muda, saya banyak belajar dari para tetangga yang lebih sepuh. Senangnya, saat itu saya sudah dianggap mengerti tentang kesehatan, jadi sesekali diminta mengisi tema kesehatan.

Lalu karena kontrakan pertama terlalu jauh dari kampus, maka kami pindah ke rumah ke dua. Lebih ‘tua’ dari rumah pertama, kalau enggan bilang jelek. Namun sungguh ini adalah rumah bersejarah karena anak pertama lahir disitu. #Eh mau cerita dasa wisma atau cerita rumah...?

Nah karena letaknya di kampung, maka dasawismanya ala kampung. Namanya dasawisma tapi isinya lebih dari 30 orang. Acaranya malam hari dan pembicaraannya bertele-tele dengan menejemen tanpa gaya. Asal mengalir saja bahkan kadang tidak berujung karena pernah ujungnya ada dua ibu yang bertengkar hebat...#usap dada dulu.

Sampailah di rumah kontrakan ke 3 di sebuah perumahan. Agak masuk sedikit dari jalan raya dengan teman ibu-ibu yang lumayan terpelajar. Tertib pakai menyanyi Indonesia Raya segala. Hey kan bagus menumbuhkan nasionalisme. Juga pembacaan teks pancasila. Tapi belakangan ibu-ibunya pada capek nyanyi, jadi Indonesia Rayanya in memoriam, PR untuk menyanyi di rumah masing-masing dengan catatan tidak boleh di kamar mandi...Eh yang terakhir cuma karangan saya.

Karena salah faham, maka saya harus pindah. Kata suamiku pemilik rumah yang ‘salah’ dan kita yang ‘paham’. Salahnya pemilik rumah adalah ia ingin merenovasi dan membangun rumahnya sementara pahamnya kita..kan sedang kita tempati...#hehe menangnya sendiri.

Allah Maha adil dengan mudah kami dapat tempat di komplek yang sama dengan lokasi yang lebih strategis dan harga cocok. Ibu-ibu dasawisma rame-rame mengantarkan kepindahan kami...karena cuma tetangga gang,  jadi jalan kaki dan betul rame sekali...karena anak-anaknya juga pada ikutan.
Dasawisma baru polanya sama karena masih dalam satu RW, arahan bu RW kira-kira tidak jauh beda. Di tempat yang baru, saya sudah naik pangkat nih, dari mengisi materi kesehatan, sekarang juga diminta mengisi siraman ruhani...#ruhani kok disiram ya...?

Ibu-ibu PKK mendukung konsumsi saat pengajian kampung
Berusaha mendekati sekolah dua anak, maka dua tahun kemudian kami mencari kontrakan yang dekat dengan sekolah anak. Alhamdulillah dapat juga. Di tempat yang baru yang masuk wilayah kota Jogjakarta. Organisasi PKK dan dasawisma juga sangat tertib. Kami melakukan acara pengecekan bintik nyamuk bergiliran oleh para kader, mengelola penimbangan balita dan posyandu dan sebagainya. Yang menarik nih, tiap kali pertemuan menyanyikan Mars PKK.
Ada yang belum tahu ...? Nih saya kutipkan liriknya :

Lagu Mars PKK (Soemanto)

Marilah hai semua Rakyat Indonesia
membangun segra
Membangun kluarga yang sejahtera
dengan  P K K
Hayatilah dan amalkan Pancasila
untuk Negara
Hidup gotong royong, makmur pangan dan sandang
rumah sehat sentosa
Tata laksana di dalam rumah tangga
rapi dan indah
Didiklah putra berpribadi bangsa
trampil dan sehat
Kembangkan koprasi jagalah lingkungan
dan sekitarnya
Aman dan bahagia kluarga berencana
Hidup jaya P K K

Bagus kan liriknya ? Adapun notasi atau videonya intip sendiri  di you tube #PR.
Ketika anak beranjak SD, kontrakan pindah ke dekat tempat sekolah anak-anak. PKK di sini lebih maju lagi. Dan saya juga lebih terkenal.... Gimana tidak, saya mengisi sawalan kampung, malam tirakatan...hehehe kok ya laku ya...( besar kepala).

Anggotanya tetap banyak, ada sekitar 24 orang karena gabungan dua dasawisma. Ibu-ibunya baik-baik. Toleransi antar umat beragama juga baik. Kami nyaman sekali tinggal di wilayah itu....sampai gempa Jogja mengharuskan kita pindah rumah.
Dan disinilah di pinggiran Kabupaten Bantul, kami menetap, dusunnya Mertosanan Kulon, desa Potorono, kecamatan Banguntapan, Bantul.

Pentas Remaja kampung saat tirakatan 16 Agustus 2013
Kutulis ini sebagai kilas balik karena tadi, Jumat sore tgl 15 November, saya barusan pulang dari acara pertemuan dasawisma Mawar IV. PKK di tempatku disepakati sebulan sekali tiap tanggal 15. Anggota PKK kelompok dasawisma Mawar 4 ini tentu saja tetanggaku yang meiliki beragam profesi. Yang sepuh dan dituakan sebagai ketua adalah ibu Hajah Dalilah, pensiunan guru SD. Anggota lain ada yang pedagang nasi, warung kelontong, PNS guru SD, guru SMP dan juga guru SLB. Ada juga yang penjual angkringan, makelar tanah, juragan batu bata, ibu rumah tangga, karyawan salon, petani dan masih banyak lagi totalnya ada 28 orang.

Biasanya dasawisma dimulai pukul 18.30 dengan pengantar pembuka oleh ibu ketua, lalu mebaca hafalan doa atau ayat alQur’an. Kalau malam ini menghafal eh membaca bersama surat alKahfi ayat 1-10. Semua ingin hafal seluruh surat Al-Kahfi, semoga melalui dasawisma ini, entah sampai kapan ...akan sampai juga ...
Setelah bacaan doa pembuka, maka dilanjutkan pembacaan notulensi acara bulan sebelumnya. Lalu kultum. Biasanya bergiliran antara 4 orang, saya salah satunya juga kebagian giliran. Tadi malam saya sampaikan tentang renungan tahun baru Hijrah. Dilanjut mengocok arisan, laporan keuangan dan simpan pinjam, aneka iuran dan pengumuman kegiatan. Setelah makan snack alakadarnya, ditutup dan pulang pada pukul 20.00. Tak ada agenda pembacaan teks Pancasila, lagi Indonesia Raya dan mars PKK....

Ada kalanya disertai agenda tambahan dari mahasiswa KKN atau demo produk. Biasanya ibu-ibu kurang begitu berkenan lantaran jadi tambah malam pulangnya...tapi tetap dilayani sebagai bentuk sopan santun orang Jawa menerima tamu.
Selain itu juga untuk kontrol sosial jika ada yang sakit, melahirkan atau butuh berbagai bentuk bantuan lainnya. Isu-isu resmi ( dan tidak resmi..hehe) juga bisa didapat di dasawisma.

Mungkin ada juga yang punya bentuk unik, seperti di kampung saudaraku di suatu wilayah Jateng. Anggota dasawismanya bersepakat untuk berkumpul hanya untuk arisan setiap Ahad sepekan sekali ...di perempatan jalan kampung! Dan jam 14.00 lagi! Sekalipun geli, sesekali aku menyaksikan acara unik ini jika pas kebetulan berkunjung.
Melalui kelompok dasawisma kami juga mengorganisir kegiatan posyandu, pemeriksaan lansia dan menyediakan konsumsi untuk berbagai acara kampung seperti kepanitiaan peringatan hari besar Islam maupun hari besar nasional.

Menurutku PKK cukup positif untuk wadah pembinaan ibu-ibu rumah tangga dan membina kerukunan di lingkungan mikro. Melatih berorganisasi, merencanakan kegiatan dan memecahkan masalah.
Itu cerita PKK dan dasawisma di kampungku.

Bagaimana cerita di kampungmu ?

Catatan :

PKK atau Pembinaan Kesejahteraan Keluarga adalah wadah bagi kaum ibu untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai warga negara, yakni ikut berperan serta dalam pembangunan. Diawali dari membina lingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis maka pada gilirannya akan membawa tatanan kehidupan aman dan tentram dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

19 comments:

  1. Senengnya punya banyak saudara di mana mana, hikmah dari pindah rumah. Jadi banyak cerita, kenangan juga pengetahuan. :D
    Yang bikin senyum salah satunya mars pkk, lengkap banget. Belum pernah denger tuh hehehe. Dan lagu indonesia raya yang dinyanyikan ibu2 dan lama2 menghilang hehehe. Salam kenal yah mbak ida :)

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga Shanty...makasih sudah mampir di blog

    ReplyDelete
  3. Waduuuuh jadi kangen kegiatan seperti ini. Dulu cukup aktif di kegiatan ibu2 di Kotagede. Setelah pindah Sumatra langsung berhenti krn nggak ada :))

    ReplyDelete
  4. oo di Sumatra gak ada ya ? padahal masih indonesia ya...

    ReplyDelete
  5. Walah walah, ngebaca postingan ini saya terhanyut membayangkan betapa hebohnya ibu2 PKK ya.. tapi seru, asik, dan kekeluargaannya itu looo.. setidaknya satu sama lain jadi saling kenal, merasa bersaudara. beda banget sama disini. hihih..

    sukses selalu buat PKK nya ya mak, :)

    ReplyDelete
  6. saya udah 5 bulan gak dateng ke arisan PKK. Karena lagi renov rumah, jadi mesti pindah ke kontrakan dulu yg beda RT..hehe..

    ReplyDelete
  7. Waduh mak, pasti capek yah pindah rumah terus..

    Tapi asyiknya kita jadi banyak temen ditempat yg berbeda ya :D

    ReplyDelete
  8. saya juga baru jadi anggota dasawisma. dulu pas masih tinggal di bekasi ada arisan juga tapi namanya arisan rt aja. nah pas pindah ke purworejo baru tahu apa itu artinya dasawisma. artinya 10 rumah kan? tp pesertanya lebih dari 10 hehe........

    ReplyDelete
  9. rita dewi, dasawisma bisa menjadi inspirasi unik, Ri-Uz athamir, memang cuapek pindah rumah terus, apalagi setiap kali meninggalkan tanaman yang saya cintai...tapi juga seneng kenalannya banyak. Bunda3R makasih sudah berkunjung. Dame...memang seruu.

    ReplyDelete
  10. wah seneng ya bu, acaranya jalan. maksudnya ada kegiatan. Lha di tempat saya, ketuanya arogan bu, kalo salah gak mau ditegur. maunya semua orang harus nurut sama dia. saya coba ngadain kegiatan dianya ngambek. tapi kalo mengusulkan ke dia selalu ditolak. hadeeeh gak tau maunya apa...."vanya"

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe kayaknya harus dikirim upeti tuh ketua biar jadi lunak...

      Delete
  11. saya hafal mars PKK dan saya laki-laki. Apa itu normal bund ? hehehe

    *ibu saya aktivis PKK di kampung dan semasa keci saya selalu diajak untuk ikut aktivitas PKK, sampe hafal mars nya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe normal sajalah. artinya kamu pinter nyanyi haha

      Delete
  12. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete