Thursday, January 2, 2014

Tujuh RAHASIA PEREMPUAN YANG DIDENGARKAN

Sushi Suka Mengomel

Rahasia...?
Ah jangan terkecoh dengan judul yang saya pilih. Saya tidak hendak bicara tentang aib atau hal-hal yang memalukan. Tetapi tentang seni nasehat yang efektif, agar kata-kata tidak hanya menjadi angin lalu. Maaf ya, kalau saya ambil judul: trik dam tips agar nasehat didengarkan, hmmm mungkin anda tidak sedang terjebak mampir di blog ini.
Tapi saya janji, anda tidak akan kecewa deh.
Mulai serius ya, bismillah.

Pernahkan anda menyampaikan suatu pendapat tapi tidak didengarkan?
Saya pernah sih. Hehe jujur ngaku saja. Bukankah sepertinya mustahil ya menjadi orang yang selalu didengarkan. Tapi ekstrimnya ada lho istri yang mengeluh tak pernah didengarkan oleh suaminya. Terkadang bukan hanya tak didengarkan dalam arti sesungguhnya, misal saat istri bicara, dipotong atau dibantah. Mungkin ada suami yang (pura-pura) mendengarkan, tapi tidak melaksanakan.
Orang jawa bilang: ”Nggih...nggih ora kepanggih”. Artinya: iya...iyaa tapi tidak dilaksanakan.
Bukan hanya suami, mungkin jika jadi ibu, nasehatnya tidak didengarkan atau tidak dilakukan oleh anaknya. Kalau anak yang masih kecil, relatif nurut deh, biasanya mulai ABG, mulai deh...pintar berdalih.

Pengin nggak sih, jika kata-kata seorang istri atau ibu didengarkan, di-iyakan, dituruti dan dilaksanakan? Hmm penginlah lha yaw!
Okee ini nih rahasianya:

1.     Jadilah perempuan yang kata-katanya berbobot. Istilah kerennya qoulan tsaqilan. Maksudnya, setiap kata yang diucapkan selalu sayang untuk dilewatkan oleh orang lain. Janji Allah nih, orang yang rajin sholat malam, akan diberi qoulan tsaqilan ini. Jadi, mari rajin sholat malam agar kata-kata berbobot.

2.     Pilihlah kata-kata terbaik yang tersari dari kitab suci dan ucapan nabi. Karena itulah qoulan tsaqila dari Allah dan RasulNya. Tentu kata-kata kita sendiri boleh-boleh saja, selama pilih kata-kata yang baik. Jadi perempuan itu, perkaya diri kita dengan kata hikmah, kata mutiara, kata orang bijak...jika kita belum menemukan kata-kata kita sendiri.

3.     Hematlah dalam nasehat. Nasehat yang efektif itu yang seperlunya. Nasehat yang panjang lebar, seringkali tujuannya untuk memuaskan pribadi yang menyampaikan, namun tidak mencapai sasaran. Sebenarnya targetnya memuntahkan semua atau prosen penerimaan?

4.     Pilihkan waktu yang tepat, suasana yang tepat, momen yang tepat dan tempat yang tepat. Orang yang sedang marah, biasanya tidak bisa mendengarkan. Mereka sedang butuh didengarkan. Anak yang marah lebih cepat reda jika dipeluk atau disentuh, dari pada diomeli. Menasehati di depan orang banyak, di depan orang yang disegani oleh orang yang dinasehati, biasanya kurang mengena dan menimbulkan ketersinggungan. Menasehati secara rahasia, lebih menghargai dan mengena.

5.     Mengenali cara yang tepat dan oleh seseorang yang tepat. Ada yang suka diingatkan dengan nasehat, ada yang lebih suka dengan arahan, dengan contoh, dengan surat atau dengan cerita. Tiap orang unik, kita hanya harus bisa menemukan kunci kombinasi untuk membuka brankas hatinya yang mengeras.

6.     Bersabar, dan jangan putus asa. Punya usul tidak diterima, mungkin kurang mengenakkan hati. Memberi nasehat dan mendapat respon negatif, bisa jadi menyakitkan hati. Jangan patah arang. Besok berusaha lagi. Bukankah hidup adalah permasalahan yang berulang. Dengan berulang memberi nasehat juga pahalanya tambah banyak hehe...

7.     Ikhlas dan terus mendoakan. Janganlah keinginan membaguskan akhlak orang lain, tetapi justru memburukkan diri kita sendiri. Eh gimana sih maksudnya. Begini, memberi usul atau nasehat itukan dalam rangka agar orang lain menjadi baik. Kalau dengan respon negatif penerima, kita menjadi marah, tidak ikhlas dan sakit hati...nah kan jadinya kita yang buruk dan butuh dinasehati..hehehe.

Begitulah kata kuncinya. Yakin bahwa amal kita berupa usulan dan nasehat yang kita sampaikan dengan ikhlas, adalah urusan kita dengan Allah. Sudah dicatat tuh pahalanya. Jangan dirusak dengan kemarahan, penyesalan dan caci maki lantaran nasehat kita ditolak.

Hati manusia dalam genggaman Allah. Maka kita bermohon agar Allah beri petunjuk pada kita dan orang yang ingin kita nasehati. Kita ini hanya penyampai, hidayah milik Allah okee? Rasulullah saja, ada nasehatnya yang ditolak oleh pamannya, lelaki pembela yang sangat dicintainya dan juga mencintai beliau. Apalah lagi kita. Tapi yakinlah, doa bisa mengubah taqdirNya.

Sushi Jadi Capek

Intinya itu saja kok. Bismillah mari tahun baru ini kita rubah gaya bicara kita. Gaya menasehati, gaya menyampaikan usulan, gaya menyanggah...dan gaya marah. Gaya marah? Eh iya, lain kali saya bahas deh gaya marah yang cantik.

Tak mungkin mengubah dunia, mengubah orang lain tanpa memulai dari mengubah diri kita. Jadi ibdak binafsika, mulailah dari dirimu sendiri.
Jangan lupa, aspek teladan adalah ‘nasehat’ yang lebih mengena dari pada sekedar ‘omdo’ alian omong doang.

Yuuk, siap menjadi perempuan yang didengarkan?


 

13 comments:

  1. Matur nuwun nasihatnya, bu. Nasihatnya kena di hati. :)

    ReplyDelete
  2. Bu,saya sedang berbagi ebook Ibu dan Cinta di blog saya. Jika berkenan mohon kritik dan saran untuk isinya :)

    ReplyDelete
  3. nasehat yg bagus mbak, saya simpan yah :D

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah jika bermanfaat. Terimakasih kunjungannya Ummi nadliroh, senyum syukur dan cumacoretmenyoret.Nanti saya mampir ke blog anda Senyum Syukur

    ReplyDelete
  5. makasih bunda,

    semuanya 'ngena' dan 'gue banget' :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe baru jawab. iya emang guwe bangets juga....

      Delete
  6. adem abis baca ini,..serasa dapat curahan cahaya.. hehe..
    boleh ijin share di blog saya, mba ?

    salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  7. Silahkan mkstories4life jika akan share. makasih telah berkunjung Tanti Amelia

    ReplyDelete
  8. Menyejukkan hati bunda... Maturnuwun sanget....:))

    ReplyDelete
  9. terima kasih, nasehat yang bagus. diterapkam untuk para suami juga sangat pas.

    ReplyDelete
  10. nasehat yang super sekali bu.
    salut

    ReplyDelete