Wednesday, April 16, 2014

Hidupkan Alarm Hati


Saat menghadapi hari-hari penting, saya terbiasa menghidupkan alarm HP, sebagai pengingat agar tidak bangun kesiangan. Sekalipun sugesti doa tetap kulakukan sebelum terlelap dengan melihat jam dan mohon pada Allah untuk dapat terjaga pada waktu yang kubutuhkan. Kukira demikian pula sebagian besar orang lain lakukan.

Namun kali ini saya ingin menulis tentang alarm hati.
Tiap kita memiliki hati yang dikatakan sebagai sebongkah darah, penentu baik tidaknya seluruh jasad. Mengapa tidak  kita  jadikan hati nurani sebagai alarm penjaga kebaikan diri...


Jika telaten mengasah sensitifitas jiwa, semoga Allah mentaqdirkan kita memiliki kemahiran untuk segera mengenali saat diri akan tergelincir atau keimanan ternodai.
Tak perlu penjaga berupa undang-undang, mata CCTV, pengawas, atau Polisi, lantaran penjaga sesungguhnya adalah nurani.
Nurani bersih yang selalu membersamai diri, kemanapun kita pergi.
Aktivitas apapun yang kita lakukan, kapanpun  dan bersama siapapun kita berkongsi.

Rasulullah Saw. Pernah bersabda:
"Apakah engkau datang untuk berta­nya  tentang  kebaikan?"  
Wabishah  bin  Ma'bad  ra.  menjawab  : "Benar!"  

Rasulullah Saw. bersabda:
"Mintalah fatwa dari  hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa padanya dan  tenteram  pula hatinya. Dan dosa itu adalah apa-apa yang  syak  dalam jiwa  dan ragu-ragu dalam hati, walaupun  orang-orang  memberikan fatwa padamu dan mereka membenarkannya."
(HR. Ahmad bin Hambal Ad Darimi)

Tentu nurani yang murni dalam naungan cahaya Ilahi yang bisa dimintai fatwa.
Bagi  mereka yang terbiasa menyimpang, senantiasa berkubang dalam  kesesatan dan kemaksiatan,  sesungguhnya telah kotor hatinya. Dan  tidak  akan ditemui dari dirinya kecuali rasa sedih dan duka. Sekalipun tertunda di kemudian hari. Harga itu tetap akan dibayar oleh taqdir.

Setiap kita pasti pernah mengalami dilema. Saat diri bertanya-tanya, apakah tepat apa yang aku lakukan ? Apakah benar pilihanku ? Apakah lurus jalanku ?
Saat itu, merenunglah sejenak, dan bertanya pada hatimu.

Jadi, saat ini apakah  hatimu  merestui segala sepak terjangmu itu?

Tanyakan pada hatimu sebelum orang lain yang mengenali penyimpanganmu.


Ya Allah berilah kami sensitifitas hati, untuk mengenali setiap berkas CahayaMu
Ringankan kami untuk mengikutinya
Dan berilah kami sensitifitas hati untuk mengenali setiap kegelapan
Dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya
Amin

Mari hidupkan alarm hati dalam diri kita
Dalam diri orang-orang tercinta
Terutama anak-anak kita


(Pesan ini juga untuk para pejabat dan politisi)

Baca juga : Pain

16 comments:

  1. Alarm hati memang perlu ada di setiap insan,,,

    ReplyDelete
  2. Selalu mengoreksi diri ya bu ..

    ReplyDelete
  3. Amiiiin YRA....
    semoga saya pun bisa mulai belajar mengaktifkan alarm hati *mode on*.....:)

    ReplyDelete
  4. Ayuuk hidupkan alarm hati mak ida...makasih yaaa

    ReplyDelete
  5. amiin, semoga pesannya bisa smpai ke pejabat hehe...

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillaah hati selalu setia mendampingi sepak terjang saya, Bu.
    Kalau ada yang janggal, ia pun seperti mengingatkan. . . :)

    ReplyDelete
  7. Alarm hati saya masih kedap-kedip nih mak :p
    Mudah-mudahan Allah menguatkan hati kita ya mak, aamiin.

    ReplyDelete