Tuesday, May 20, 2014

Membangun Karakter Cinta Tanah Air Melalui Museum

“Museum Collection Make Connection”

“Berdiri di depan seni instalasi artistik di halaman Museum Nasional membuatku tertegun. Apakah yang hendak disampaikan dalam master piece ini?”

Kalimat itu pernah saya tulis dalam artikel Blogger di Lorong Waktu, selepas perhelatan akbar 2014 Kumpulan Emak Blogger yang mengambil tempat di Museum Nasional. Tempat yang sungguh keren dan menginspirasi. Semestinya begitu. 


Penulis dan Para Blogger, Foto Koleksi Indah Nuria


Namun apakah demikian yang terjadi? Apakah para pengunjung museum berfikir dan bertanya saat menikmati suatu koleksi? 

Albert Einstein mengatakan:
“Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya ”

Museum dan Generasi Muda

Menyaksikan bagaimana sebagian generasi muda mengalami krisis identitas diri dan disorientasi, rasanya sungguh prihatin. Bangsa ini akan makin terpuruk jika jati diri dan cita-cita besarnya terkubur bersama sejarah.

Bagaimana menjadikan generasi muda sebagai bagian dari sejarah dan sebagai pembuat sejarah?
Jadikan bangsa ini pemenang, karena menurut kata bijak, sejarah ditulis oleh para pemenang.

Museum dapat memiliki peran strategis jika bangsa ini memahami pentingnya sejarah. Buku sejarah terkadang tidak berhasil menarik minat untuk mengupasnya. Namun museum, dapat menjadikan sejarah ‘hidupkembali’ dan maujud dalam visualisasi yang konkrit.

Sejarah tak mungkin diputar ulang karena keunikan setiap peristiwa di dalamnya. Adapun melalui museum, manusia dapat memaju-mundurkan lorong waktu dan terlibat di dalamnya.

Diantara caranya adalah:
1.      Jadikan masyarakat sadar pentingnya sejarah.
2.      Sajikan koleksi sejarah dengan terjangkau, menarik dan ‘hidup’.
3.      Lengkapi dengan informasi yang informatif dan mudah diakses.
4.      Gelar kegiatan menarik tentang museum dan sejarah.

Museum Nasional, riwayatmu dulu dan kini

MuseumNasional adalah salah satu yang bisa mendekatkan pada sejarah. Berdiri sejak 24 April 1778 jauh sebelum bangsa ini merdeka, keberadaannya adalah bagian dari sejarah itu sendiri. Tak dapat dipungkiri sekalipun didirikan oleh bangsa penjajah, namun itulah bagian dari sejarah yang tak ternilai harganya.

Koleksi prasejarah yang ditemukan di Pacitan, menjadi bukti bahwa keberadaan penduduk asli Indonesia sesungguhnya telah sangat tua. Bahkan dimulai sejak jaman paleolitikum.
Credit

Saat menyaksikan ragam koleksi peninggalan masa kerajaan Hindu, Budha dan Islam, kita akan berdecak kagum dengan ketinggian peradaban pada masanya.
Koleksi arca raja-raja dan prasasti menunjukkan kekayaan budaya dan kemapanan tata aturan kehidupan.
Koleksi keramik Cina menggambarkan bahwa bangsa kita telah menjalin hubungan internasional dengan bangsa lain dari belahan bumi yang jauh. Sungguh mengagumkan bahwa nenek moyang kita telah melakukan asimilasi dengan peradaban dunia.

Tentang sejarah Museum Nasional dan ragam koleksinya sejak jaman prasejarah hingga jaman penjajahan silahkan lihat video berikut ini:




Museum di Era Dunia Maya

Mengajak generasi muda mengunjungi museum sungguh sesuatu yang positif, namun apakah mereka dapat menangkap maknanya?
Para pendidik memang harus memiliki kreatifitas lebih dari sekedar menggiring siswanya memasuki ruang-ruang museum. Menarik minat keingintahuan dan memaknai koleksi sebagai warisan budaya dan kearifan adalah PR besar.
Tak Sekedar Mengajak Siswa Kunjungi Museum.Foto dokpri.

Bagaimana menjadikan museum akrab dalam genggaman generasi gadget?
Beberapa langkah berikut dapat menjadi alternatif.

1.     Hadirkan Museum Nasional dalam E-book yang bisa diunduh gratis.
2.     Pengelolaan Web Museum Nasional yang mudah diakses dan selalu update.
3.     Hadirkan even berkala yang keren dan berhadiah menarik ala anak muda. Misal foto selfie tematis bersama artefak disertai ulasan dan pendapat tentang artefak tersebut.
4.     Lomba esai tematis tentang sejarah koleksi tertentu milik Museum Nasional
5.     Lomba karya foto tentang seputar koleksi Museum Nasional
6.     Lomba karya kartun tentang generasi muda dan museum.
7.     Lomba video Liputan Museum Nasional


International Museum Day (IMD) adalah salah satu terobosan menarik untuk mendekatkan museum kepada masyarakat. IMD diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Museum Nasional yang ke-236. Dalam rangkaian itu dipersembahkan juga festival 236 Tahun Museum Nasional  yang diselenggarakan di Museum Nasional pada tanggal 17 -24 mei 2014.

Acara yang digelar meliputi: Pembukaan Festival, Partisipasi Pameran di Taman Fatahilah Jakarta, Pameran "Potret Museum Nasional Dulu, Kini dan Akan Datang, Lomba Kreativitas  (Penulisan Esai dan Membuat Komik), Workshop dan Demonstrasi Kretivitas Seni dan Kriya, Pertunjukan Kesenian dan Film Seminar "Kekunaan Singhasari", Pertunjukan Video Mapping, Puncak Gebyar Festival 236 Tahun Museum Nasional dan Hari International Museum pada 24 Mei 2014.

Wow, cukup menarik acaranya, semoga sosialisasi, gema dan responnya juga menggembirakan.

Penutup

Bangsa yang besar tak akan melupakan sejarahnya, baik sejarah yang kelam maupun sejarah kejayaan. Apapun itu, akan selalu mengandung pelajaran untuk menciptakan sejarah baru. Sejarah yang gemilang akan ditorehkan oleh mereka yang yang telah belajar dari masa lalu.

Mereka yang mampu menggembungkan semangat juang, pantang menyerah dan berbagai nilai luhur warisan bangsa. Kemudian  mampu mengubur dalam-dalam berbagai pertikaian dan ‘kecelakaan’ peristiwa. Bangsa yang cerdas tak akan terjerembab lagi dalam lubang yang sama untuk kedua kali.
Gedung Arca, foto Credit

Pepatah menyebutkan: Tak kenal maka tak sayang, kiranya tepat untuk menumbuhkan cinta tanah air dengan mendekat pada sejarah melalui museum. Sebagaimana tagline yang diusung oleh Museum Nasional: "Untuk Kepentingan Masyarakat Umum"

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Esai Museum Nasional Indonesia

Sumber:

31 comments:

  1. Nilai sebuah sejarah tradisi dan budaya bangsa merupakan suatu hal yang harus di jaga dan tetap di lestarikan. Semoga sukses lombanya ya Mba.

    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih telah berkunjung Indra Kesuma. Amiin untuk doanya. sudah ikutan kah?

      Delete
  2. bagus sekali ulasannya mak, klo di purbalingga ada musium wayang dan musium uang. meski kecil tapi karena ada di dalam sanggaluri park jd banyak pengunjungnya :)

    ReplyDelete
  3. klu nti ke jakarta pengin deh berkunjung ke museum nasional...TFS mak :)

    ReplyDelete
  4. aku suka maak ke museum, selain biar tahu sejarah masuknya juga jurah hihihi Hagemaru bangets

    ReplyDelete
  5. Museum Nasional tuh dimana ya Mak? *garuk-garuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. jalan merdeka barat, posisi di samping tugu monas. kemarin acara KEB di sana

      Delete
  6. MuNas itu koleksinya banyak tapi jarang ada keterangannya, seperti semacam teronggok saja.. sayang sekali, padahal saya suka sekali datang kesitu.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. naah itu dia...semoga kritikan ini akan memperbaiki pengelolaan.

      Delete
  7. Sy belum sempet buat mak.. ga tau hr ni bs buat ga tent. gedung gajah. Ternyata asyik juga ya..dulu sempet bekerja di jakarta, tp hanya lewat aja, ga pernah mampir munas..hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya...topiknya lumayan menantang dan bikin lemburr

      Delete
  8. pengen deh lebih sering ngajak anak2 ke museum.. biar mereka lebih tertarik sama museum. baru pernah ke museum geologi doang, hihi. btw sukses lombanya mak.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin makasih doanya...tugas kita sebagai orang tua ya mak....

      Delete
  9. seni instalasi yg di depan itu kayak time tunnel ya., bawa kita ke loronh waktu
    aku ikutan juga mak..,, tapi lebih bagis tulisan mak Ida

    ReplyDelete
  10. Aku suka banget dengan foto levitasinya, keren bgt. Btw nyari video sejarah museum dimana sih mak..apa modemku yang lelet... jadi susah hadeh :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. di youtube mak. cari saja video museum nasional. ada banyak pilihan.

      Delete
  11. Suka sama tulisannya mak ..... sukses ngontesnya ya :D

    ReplyDelete
  12. Makkkkk..selalu suka liat foto levitasi depan patung kontemporer pusaran waktu itu..ceria semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi makasihnya buat mak Indah yang minjamin kamera...dan mak Una yang udah motretin

      Delete
  13. semoga semakin banyak yang suka ke museum :)

    ReplyDelete
  14. Keren foto levitasinya... gimana sih pas foto bisa pas gerakan melayangnya :)))

    Mampir yuk Mak www.rumahmemez.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe itu dikasih aba-aba dulu...lompat...yaak! jebret.oke...nanti kunjungan balik

      Delete