Monday, December 15, 2014

Ujian Menunaikan ibadah Umrah


Saya dan ibu saat berumrah-dokpri
Berhaji dan berumrah menjadi impian tiap muslim. Ada saja cerita menarik seputar prosesi ini. Diantaranya kisah pilu dari beberapa jamaah yang gagal berangkat. Seorang teman sudah mendaftar empat seat berhaji bersama ibunya dan ibu mertuanya. Haji plus dengan iming-iming biaya yang agak miring.

Pada hari H yang dijanjikan, mereka sudah sampai ke Jakarta.
Namun hanya sampai Jakarta. Bersama ratusan jamaah lain mereka harus menahan kecewa dan kembali ke daerahnya. Ibu mertuanya bahkan tidak berani pulang ke kampung halamannya lantaran menanggung malu yang sangat. Lah sudah berpamitan.
Kabar baiknya, alhamdulillah mereka dijanjikan berangkat tahun berikutnya.

Tahun berikutnya kejadian nyaris berulang. Mereka berempat sudah sampai lagi ke Jakarta. Namun hanya ada dua seat. Karena tak mungkin melepaskan dua nenek tua itu berhaji sendirian, maka teman saya suami istri inilah yang berangkat berdua. Kedua nenek kembali pulang dengan kekecewaan yang sangat. Bahkan mereka tidak berani keluar rumah sebulan penuh.


Sedih banget ya. Saya saja menuliskan ini dengan menahan air mata. Ujian untuk niat berhaji dan membahagiakan orang tua demikian beratnya.

Saya menyarankan untuk mengobati luka hati dua bunda itu dengan mengumrahkan mereka lebih dahulu. Semoga tahun berikutnya ada kesempatan lagi berhaji untuk mereka.

Mengapa kegagalan demikian terjadi?
Wallahu a’lam tentang sebab lainnya, namun diantaranya karena memilih travel yang tidak tepat. Yah, itu penting sekali. Bukan hanya berhaji, beberapa teman gagal berumrah juga karena tidak tepat memilih travel.
Itulah salah satu bagian ujian dalam mewujudkan niat menyempurnakan ibadah.

“Bu Ida diuji jugakah?”
Ada yang bertanya demikian. Hmm... iya dong. Ujian saya juga tidak mudah. Saat akan berhaji, putra saya masuk rumah sakit dua kali dalam dua pekan berturut-turut. Ia mengalami infeksi perut, infeksi saluran kemih yang parah. Tangan dan kakinya kram, tensinya melonjak tinggi. Diare dan muntah tanpa henti. Jika keadaannya terus memburuk, apakah saya akan tetap berangkat?

Allah turunkan rahmatnya, sehingga anakku sembuh. Sekalipun opname totalnya 10 hari di RS. Hari Rabu ia pulang dari RS dan hari Jumat saya berangkat berhaji. Saya packing dan mempersiapkan perbekalan, serta belajar lagi tentang prosesi berhaji ini sembari menunggui saat-saat kritis anakku di RS.

Lalu saat akan berumrah, ujian juga ada. Bundaku yang menabung untuk biaya umrah, kehilangan uangnya. Yah namanya orang tua. Uang 15 Juta kok disimpan di dalam dompet di bawah bantal....

Tapi karena kehilangan tabungan itu, justru kami tersadarkan untuk segera mewujudkan impian ibu berumrah. Alhamdulillah Allah memberikan jalan kemudahan rejeki.

Credit 

Apakah perjalanan ibadah ini juga berjalan lancar?
Mulanya memang saya diliput kekhawatiran mengingat pengalaman perjalanan berhaji yang cukup berat. Semula saya membayangkan ibadah umrah akan berat bagi ibu yang sedang sakit-sakitan.

Ibu pernah patah kaki, jadi tidak bisa berjalan jauh. Ibu sedang menderita maag jadi makanannya sulit bukan main. Saya harus memompa semangatnya juga lantaran habis kehilangan tabungan itu ibu sempat drop, tidak mau makan dan tidak bangun beberapa hari.

O ya tentang perjalanan berat saat berangkat haji itu dikarenakan travel yang saya ikuti mengambil maskapai asing untuk memberangkatkan jamaah haji. Perjalanan menjadi sangat panjang lantaran rutenya Jakarta-Kuala Lumpur- Kuwait-Jeddah. Bahkan di bandara Kuwait kami transit beberapa jam dan berganti pesawat. Padahal tuh bandara luasnya minta ampun, jadi para nenek berjalan dengan susah payah untuk berpindah dari kedatangan menuju gate keberangkatan.

Alhamdulillah saat berumrah, travelnya menggunakan pesawat sendiri. Eh pesawat sendiri, maksudnya Garuda Indonesia. Kan punya kita sendiri hehe...

Umrah dengan Garuda Indonesia  ini rutenya langsung Jakarta-Jeddah. Jadi lebih ringkas. Apalagi fasilitasnya sangat nyaman. Baru tahu deh sayanya ini kalau ada juga type pesawat Garuda Indonesia yang sebesar itu.

Pesawatnya besar, pramugarinya cantik dan ramah, makanannya super enak dan enggak ada hentinya....sampai kenyang makan terus. Alhamdulillah ibuku juga jadi berselera makan. Hiburan juga menarik. Jadinya perjalanan ini terasa nyaman dan menyenangkan. Sampai di Jeddah badan terasa segar bugar dan siap melaksanakan ibadah umrah.

Maka jangan salah pilih travel dan penerbangan ya. Pilihlah berumrah dengan Garuda sebagai salah satu maskapai terbaik dunia. Tanpa transit hingga lebih singkat, nyaman dan tak akan khawatir ketinggalan pesawat atau kehilangan bagasi. 
Ada 4 titik keberangkatan Umrah yakni Jakarta, Surabaya, Makassar dan Medan. Mendapat layanan keramahan khas Indonesia tanpa kendala bahasa, dan sajian halal sesuai selera.

Semua ini merupakan pengalaman Garuda Indonesia+ yang akan didapatkan tanpa biaya tambahan. Lengkapnya tengokin di sini ya, 
Atau saksikan video ini.


Yang komen artikel ini, saya doakan segera diberi kemudahan bisa berhaji dan berumrah, Amiin. Yuuk yang keras amin-nya.

Amiiiiiiin.

27 comments:

  1. Kemaren aku ke spore juga naik Garuda. Setuju banget, nyaman dan hiburannya asik! Bikin betah dan gak bosen. ehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. waa bener banget mak Pungky. padahal bawa anak orang ya...hihi goodluck buatmu mak Kandy

      Delete
  2. Aamiin..*Faris reflek ikutan amin nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin...semoga mak diba dan suami, juga dedek faris segera bisa berangkat berumrah dan berhaji

      Delete
  3. Replies
    1. amiin saya doakan segera mengunjungi tanah suci bersama keluarga

      Delete
  4. Aaamiiin, pengen segera menunaikan ibadah haji bersama keluarga,suami, ortu n mertua :)

    ReplyDelete
  5. Aku mau dong didoakan segera berhaji atau umroh.amiiiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak Arifah semoga dirimu dan suami serta ananda bisa berhaji di waktu muda amiin

      Delete
  6. memang nyaman mak ida pake garuda indonesia... apalagi buat yang berumur kudu yang terbaik kan dalam segi apapun
    kalau aku senengnya, GA itu satu2nya maskapai yg ngasih 1 set baby care buat penumpang yg bawa anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak...anak-anak dilayani dengan baik. say juga sukaa.makasih sudah mampir.

      Delete
  7. Garuda is the best, moga bisa travelling dengan Garuda lagii...

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin semoga mbak Dewi sukses selalu dan bisa mengunjungi tanah suci lagi

      Delete
  8. Maturnuwun. sarat dengan ibroh. semoga kita semua dimudahkan urusannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin makasih mas Zainun. sukses dan berkah untukmu

      Delete
  9. Pas banget kami juga lagi mendapat ujian. Ibu saya harusnya kemarin sudah berangkat umrah tapi sampai sekarang belum mendapat kepastian karena penyelenggaranya mendapat kesulitan seat pesawat. Tapi umrah ibu saya ini atas tanggungan om saya yang menjadi agen biro perjalanan haji tersebut, jadi insya Allah kami percaya. Mohon doanya ya mak supaya segera berangkat karena menunggu itu bagaimanapun ujian kesabaran yang luar biasa, terlebih ketika kita benar-benar menginginkannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ujian selalu datang mak Lusi, btw semoga ibunda segera bisa mennaikan keinginannya. amiin.

      Delete
  10. aamiin ya Rabb...
    Jadi memilih travel agen juga penting, ya Mak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pentiing man Uwien. semoga dirimu sukses selalu amiin

      Delete
  11. Doakan saya segera bisa berhaji ya mak, amiin... semoga bisa berangkat kelak dgn garuda jg ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya doakan mak Irma sehat selalu dan dapat berhaji maupun berumrah dengan garuda. salam buat dua ananda.

      Delete
  12. Aamiin... Doakan semoga saya dan keluarga bisa bekunjung ke baitulloh ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga mbak Atika dan keluarga dapat berukunjung ke baitullah amiiin

      Delete
  13. saya berharap bisa umrah dan mengumrahkan orang tua secepatnya... semoga Alah memudahkan... amiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin, ya Allah kabulkan doa dan harapan mbak indah.

      Delete