Friday, July 17, 2015

Makna Hari Raya

Pagi ini aku terjaga, ketika alarm hp menjerit. Tepat pukul 03.00. Dini hari yang dingin, masih ditambah hembisan AC 23 derajat.
Segera saya bangkit, setelah mengumpulkan ingatan dan menepis godaan selimut empuk. Berjalan menuju meja, meraih hp dan menghentikan berisiknya.

Sejenak, saya masih tertegun. Yang teringat adalah menghangatkan sayur dan menyiapkan makan sahur. Maka saya pun menuju dapur. Namun, sayup-sayup terdengar suara takbir yang menyadarkan. Ini telah masuk bulan syawal.
Bukankah semalam, saya mengajak anak-anak duduk manis mendengarkan pengumuman menteri agama tentang hasil sidang itsbat.

"Itsbat itu apa, Mi?"

"Itsbat itu penetapan. Kalau sekarang sidang majelis ulama untuk menetapkan apakah satu syawal jatuh pada hari jumat atau sabtu".
Bla...bla ...kami berbincang tentang penetapan satu syawal. Momen seperti ini tidak saya lewatkan untuk menambah wawasan anak-anak.
Kembali pada dini hari ini, sekarang saya sadar sepenuhnya 100% : tak lagi perlu menyiapkan makan sahur.

Namun dini hari ini, saya terpekur: Apakah saya sedih atau gembira?
Saat menyadari, bahwa hari Raya telah tiba?

Rasanya ada masa berharga yang menguap. Di sisi lain, aktivitas hari raya sungguh menggoda.
Hmm, saya tokh tak bisa memilih. Waktu terus mengalir. Tiap masa memiliki keutamaannya, maka kita yang harus mengenali amal paling utama pada waktu terbaiknya.
Penyesalan takkan berguna, jika nanti mengulangi lagi keteledoran: mensiakan kesempatan yang datang menghampiri.

Hari Raya ini, semoga menjadi momen peningkatan kapasitas diri. Peningkatan ilmu dan amal, pun taqwa sebagai buah puasa.
Amiin ya Allah.

3 comments:

  1. Suka dengan kalimat ini "Waktu terus mengalir. Tiap masa memiliki keutamaannya, maka kita yang harus mengenali amal paling utama pada waktu terbaiknya." ...
    Kangen tulisannya bu ida, lama ga muncul

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener...kemarin sibuk jualan haha. alhamdulillah ada yang kangen. i am come back

      Delete
  2. Terus terang saya deg2an meninggalkan Ramadhan.Takut tidak bisa jaga mulut & jari.

    ReplyDelete