Sunday, November 22, 2015

Revo Hilang

Kehilangan anak saat di keramaian, barangkali dialami oleh banyak orang tua. Sayapun pernah kehilangan Revo, beberapa kali malah.

Pertama kali saat Revo berusia sekitar 3 tahun. Kami sekeluarga piknik ke kebun binatang Gembira Loka, Jogjakarta. Sebenarnya acara utama sudah berjalan dengan baik, kami sedang menuju pintu keluar ketika saya menyadari payung kami ketinggalan di dekat dermaga naik kapal.

"Abi, titip Revo. Tolong digandeng. Aku ambil payung yang ketinggalan" pesanku pada suami.
Setahuku, beliau mengiyakan dan mengambil alih tangan Revo yang sedang ingin berjalan sendiri.

Bergegas saya menyalahi arus menuju arah dermaga kapal. Setelah kembali dan bertemu rombongan, saya tidak melihat Revo.

"Dimana Revo?"
Semua baru tersadarkan, bahwa Revo tidak bersama mereka.
Semua berpencar, dan mencari ke semua arah. Kami saling berkomunikasi melaporkan perkembangan.

Plan B jika tidak ketemu, barulah melapor ke sekuriti dan informasi.
Alhamdulillah Revo ditemukan. Dia tengah menangis dan orang-orang berkerumun mengelilinginya. Rupanya Revo ketakutan karena ditanya-tanya. Ia mengusir semua yang berusaha mendekat.

Menurut pengakuan Revo, ia mengikuti orang laki-laki yang dikiranya Abi. Ternyata salah orang.

Happy end.
Setidaknya untuk saat itu. Selanjutnya kami lebih berhati-hati jika pergi dengan Revo.

Selain itu, kami melakukan edukasi bagaimana Revo harus bersikap jika terpisah dari rombongan. Seperti menghafal nama, nama orang tua, nomer telepon dan alamat rumah. Kemudian diam di tempat saat menyadari mulai terpisah, atau meminta tolong pada petugas. Bagaimana cara meminta tolong, kami latihkan dengan dialog.

Cerita berulang saat kami mengunjungi Taman Safari. Revo terpisah lagi, tapi ia tak menyadari. Ia hanya asyik menonton tayangan di layar edukasi, bersama rombongan anak sekolah yang kebetulan kami lewati.

Begitu sadar kehilangan Revo, yang kala itu berusia 5 tahun, saya segera melacak kembali rute perjalanan kami. Dan  kutemukan dia tengan Asyik duduk manis menonton film animal. Tak menyadari bahwa kami lumayan panik mencarinya.

Hari ini Revo bukan hilang, tapi menghilangkan diri. Saya dan suami sedang ada acara Seminar di Magelang, Revo pergi ke Borobudur bersama kakak kedua dan sohib kakaknya.

Saat di puncak dan kakak asyik berfoto ria, Revo minta ijin turun. Dikiralah oleh kakaknya, cuma turun 1 tingkat. Beberapa waktu kemudian, dua gadis itu disibukkan mencari Revo, berputar dari satu lantai ke lantai berikutnya. Hingga ke bawah, tak jua ditemukan.

Merekapun lapor pada satpam dan menuju bagian informasi. Hari Ahad itu, pengunjung lumayan ramai, jadi tidak mudah mencari seorang lelaki kecil usia 8 tahun.

Apa yang terjadi pada Revo?
Setelah pamitan, Revo bergegas turun. Terus, hingga ke pelataran. Ia menunggu kakaknya sambil  memperhatikan orang-orang yang lalu lalang. Menonton para penjaja mainan. Asyik.

Lamaa, tak juga turun yang dinanti. Akhirnya Revo memutuskan berjalan ke parkiran hendak mencari mobil. Saat ia berputar-putar, mungkin ia nampak kebingungan dalam keramaian.

Sepasang  suami istri menanyainya.
"Adik rombongannya dimana? Dari mana?"
"Aku dari Jogja, sama kakakku, tapi aku hilang."

Pasangan itu lalu mengajak Revo menemui satpam. Revo ditanya beberapa informasi, lalu diantar mencari mobil kami. Saat itulah mereka bertemu dengan driver kami, yang telah diberitahu 'hilangnya' Revo. Dia tengah berputar mencari di pintu keluar.

Bersamaan dengan itu, tersiar melalui informasi, pengumuman ke seantero kawasan candi...

" ...ananda Revolusi, ditunggu kakaknya di ruang informasi..."

Dan tentu saja Revo tak lagi mendengarkan, karena dia telah berada di dalam mobil dengan aman.

Kakaknya telah kehilangan selera menjelajah candi, karena kaki pegal setelah main petak umpet dalam pencarian Revo. Mereka bersegera menjemput kami di tempat acara.

Baru sedikit foto-foto yang sempat dijepret. Tidak pula kepikiran beli suvenir...haha.
Sementara kakaknya cemas, bagaimana perasaan Revo?

"Biasa saja...."
"Kamu deg-degan ?"tanyaku, setelah mendengar cerita itu.
"Enggak!"

"Hehe....anak hebat, Po.
Tapi lain kali, jangan hilang lagi ya!"
"Oke!" Jawabnya mantap.
Amiin.

Setiap kejadian adalah pelajaran kehidupan yang akan membuat anak-anak makin tangguh. Insya Allah.



4 comments: