Wednesday, May 16, 2012

Inspirasi 2 : Pengorbanan



Oleh : Ida Nur Laila
Hujan lebat turun membasahi bumi, rumah kami di desa sedikit bocor. Ibu mengambil beberapa ember dan panci untuk menpung air hujan agar lantai tidak menjadi becek. Ibu menyuruh kami naik ke tempat tidur dan memberi kami camilan dan mainan agar kami dapat tenang di tempat tidur. 
Waktu itu sekitar tahun 1979, aku masih kelas 5 SD, kami belum punya televisi, jadi hiburan adalah mainan sederhana dan camilan. Aku ingin tahu apa yang dilakukan ibu saat hujan begini dan menyuruh kami tinggal ditempat tidur.
Maka akupun diam-diam pergi ke belakang mencari ibu. Masya Allah, kusaksikan ibuku sibuk menampung air hujan yang tumpah dari cucuran talang rumah. Air hujan itu ditampung diember, dan ibu mengangkutnya untuk memenuhi jambangan air kami.

“ Biarkan aku membantu bu...”
“ Tidak, kamu bantu jaga adikmu saja, nanti kamu masuk angin kalau basah. Biar ibu saja...”
“ Tapi kan banyak air yang kita butuhkan, biar aku bantu...”
“ Tidak, ayo kamu kembali ke dalam, temani adik kamu...itu namanya membantu ibu...”
Aku kembali ke dalam dengan takjub dan sedih. Aku kasihan melihat ibu bolak-balik mengangkut air. Bajunya basah, wajahnya basah oleh  air hujan bercampur keringat. Namun ibu terus mengangkut air hingga bak air dan seluruh ember yang kita miliki terisi penuh air hujan.
Kami belum memiliki sumur saat itu. Untuk keperluan masak dan MCK, kami harus mengambil air ke rumah tetangga yang berjarak sekitar 100m. Maka air hujan yang berlimpah adalah berkah, lantaran bisa memenuhi bak air dengan cepat.
Itulah sepenggal episode yang takkan pernah kulupa. Bagaimana ibu menjaga kami dan mengorbankan dirinya. Hingga kini, aku masih menjadi saksi pengabdian ibu yang tak pernah henti.
Hampir setiap hari, ibu bangun lebih pagi dari aku, memanaskan air, mengisi termos, membuat teh, memanaskan nasi, dan menyiapkan air minum bekal anakku. Aku tinggal melanjutkan membuat lauk sarapan pagi dan lauk untuk sepanjang hari. Saat aku menggantikannya ke dapur, maka ibu menyiapkan seragam sekolah anakku dan juga bekal makan siang anakku.
Aku tak dapat menghitung semua kebaikannya. Bahkan mungkin banyak kebaikannya yang tak pernah aku tahu. Ya Allah gantilah semua keringat dan air susunya, dengan mata air di surga untuk ibuku...


No comments:

Post a Comment