Wednesday, May 16, 2012

Inspirasi 3 : Optimisme


Oleh : Ida Nur Laila

Suatu ketika kami mengantarkan kakak ipar pindah rumah baru. Ini adalah rumah yang dibangun kakak setelah sekitar 10 tahun pernikahannya. Sebelumnya mereka menempati rumah dinas SD inpres yang kemudian terasa makin kecil  setelah memiliki 2 putra. Rumah baru ini bahkan dibangun dengan tangan kakak sendiri. Setiap libur sekolah, kaka membuat batu bata, bersama beberapa orang tetangga. Demikian pula setiap sore sepulang tugas mengajarnya di sebuiah SD.
Rumah baru ini nampak indah dimataku yang baru tahun keenam  pernikahan. Entah kapan kami  akan dapat memiliki  rumah sendiri.
“ Waah alhamdulillah rumahnya bagus...” kata ibuku yang ikut hadir dalam acara pindah rumah.
“ Kudoakan nanti mbak Ida dan Mas cahyadi, dapat memiliki rumah yang jauh lebih besar dan lebih bagus...” kata ibu mertuaku menanggapi.

“Amin...amin...!” jawab ibuku mantap.
Aku merenung, mampukah kami mewujudkan doa tersebut ? terbersit keraguan dihatiku mengingat saat itu kami berdua belum lulus kuliah. Betapa berat penghidupan kami saat itu, kuliah sambil bekerja dan berumah tangga.
Namun perasaan tersebut segera kutepis. Astaghfirullah...bukankah Allah Maha Kaya...Allah berkuasa memberi kepada hambanya yang berusaha. Bukankah ridho dan doa orang tua akan memudahkan jalan hidup kita...
Terima kasih ibu,
Terimakasih ibu mertua,
Atas semua doanya. Atas  sikap optimis menatap masa depan. Tak selayaknya aku meragukan, Allah Sang Penjamin Rizki.
Dan kini, setelah lima belas tahun menikah, doa itu terwujud sudah. Kami dikarunia rumah yang lapang dan indah untuk menambah amal ibadah, insya Allah.

No comments:

Post a Comment