Thursday, October 24, 2013

Cinta Bermain (bukan bermain cinta)

" Ayo bi...nyebur ...!" kata Revo
Kemarin malam aku bacakan karikatur dalam buku Smart Funrenting kak Eka wardana. Dialognya menggambarkan seorang ayah yang menanyakan mengapa putrinya tak mau lagi bermain dengan ayah. Jawab putrinya ;
“ Nonton televisi lebih asyik daripada bermain dengan ayah!”
Revo mengomentari bacaan itu :
 “ Bagiku, bermain dengan abi lebih menyenangkan dari pada nonton televisi!”
Duuh kami yang mendengarnya senang sekali. Lalu mereka bermain perang bantal di atas tempat tidur. Walaupun acak-acakan, kegembiraannya luar biasa.

" Okelah kalau begitu..." jawab abi.

"Ke tengah yuuk "
Memang bermain adalah bagian dari pekerjaan anak. Bermain mungkin naluriah manusia berapapun usianya, buktinya orang tua juga melakukan permainan, hanya saja mereka membungkusnya dalam aturan yang ketat seperti even olahraga! Bagi anak, sekali lagi, bermain selain tuntutan naluri juga pekerjaan utama. Karena mereka belajar banyak hal dalam bermain, apakah itu ketrampilan motorik kasar, motorik halus, komunikasi, dan pengembangan  semua sisi multiple intelligence
" Pegangi Bi..."
" Tenang...abi pegangi " jawab abi
Nabi yang mulia juga mengarahkan orang tua untuk bermain-main dengan anaknya. Demikian pula prilaku yang ditiru para shahabat. Diriwayatkan dari ad-Dailami dan Ibnu Assakir dari Abu Sufyan, ia berkata: “ Aku masuk ke tempat Mu’awiyah yang sedang terlentang dan diatas dadanya terdapat seorang anak yang merayunya. Aku berkata padanya : Jauhkan ini darimu, wahai Amirul mukminin. Ia menjawab: Aku mendengar, Rasulullah mengatakan:  “Barangsiapa yang mempunyai anak, hendaklah ia bermain secara anak-anak dengannya”.”
Betapa senangnya anak-anak jika orang tuanya mau bermain bersamanya:  Secara anak-anak. Meluangkan waktu di rumah atau di luar rumah, di sela-sela kesibukan sekolah ataupun ketika liburan tiba. Bagaimana bermain secara anak-anak? Jadikanlah diri anda anak-anak. Ikutilah aturan main anak-anak !
" Dalam nggak ya..."
Apa saja yang dapat dimainkan orang tua bersama anak ?
Ada permainan olahraga, seperti berenang, kejar-kejaran, main bola, adu kekuatan, tarik tambang, beladiri. Anak-anak sampai usia SD, utamanya anak laki-laki, suka sekali  main gulat-gulatan atau tinju-tinjuan dengan ayahnya, sambil berguling-guling.Tentu saja karena ayahnya selalu pura-pura kalah...!
Ada permainan hiburan seperti : menyanyi bersama, bermain ular tangga, atau sekedar berguling-guling di rumput. Dsb.
"Awas aku tenggelam bi..."
Ada permainan kecerdasan seperti tebak-tebakan, melukis bersama,  main catur, permainan matematika, mencari benda yang disembunyikan.
Orang tua kreatif dapat menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai bagian dari permainan. Misal anda mencuci, ajak anak mengenal jenis pakaian, warna pakaian, main busa atau menakar air, mengenal pemilik pakaian. Membersihkan halaman sambil mengajar anak mengenal lingkungan, seperti mengumpulkan macam-macam daun, macam-macam batuan, menggambar di tanah, memperhatikan cacing, menyusun ranting kering. Memasak, sambil mengajarkan tentang rasa, jenis buah dan sayur, warna, proses tumbuhnya, cara memotong dan mengupas. mengenal bumbu dapur, bermain biji-bijian..
Ternyata mau ngumpul nih...
Perjalanan bersama anak dapat diisi dengan permainan, sambil berkendara dalam mobil atau bersepeda sekalipun. Pilih permainan yang sesuai sehingga kebersamaan menjadi menyenangkan dan mendidik.
Ketika anak saya balita, saya sering mengajak mereka untuk menghitung jumlah dan jenis-jenis kendaraan yang kita jumpai. Atau menghitung jumlah murid sekolah yang ditemui di perjalanan. Tujuannya adalah mengajari anak teliti, perhatian dan menghitung dengan cepat. Anda dapat mempraktekkannya dengan anak anda.
Anak-anak yang mendapat perhatian dan cinta dengan bermain bersama orang tua, semoga dapat dijauhkan dari penjajahan TV dan media lain permainan elektronik yang memancarkan radiasi membahayakan kesehatan anak. Seorang teman memiliki anak usia 7 tahun yang memiliki keluhan pada mata, dokter menyuruhnya untuk berpantang menonton televisi, main game di komputer atau bahkan menggunakan Hp. Mata dan syaraf anak tersebut diindikasikan terlalu tegang oleh pengarus radiasi dan tentu permainannya.
Bagaimana dengan anak-anak kita?
Berpulang kepada kita sebagai orang tua untuk memberikan cinta dan perhatian yang sehat bagi anak-anak. Cinta itu bernama bermain bersama anak.

Waah Revo keasyikan main air!

" Aku nggak mau pulang!"

4 comments:

  1. Wuih seru. Ini main air di mana, Mbak? :)

    ReplyDelete
  2. emang,,kita sbgai orang tua hrs bisa ngatur waktu untuk sekadar bermain dg anak,,jd kita tahu perkembangan anak spt apa,,nice post mba,,

    ReplyDelete
  3. emang,,kita sbgai orang tua hrs bisa ngatur waktu untuk sekadar bermain dg anak,,jd kita tahu perkembangan anak spt apa,,nice post mba,,

    ReplyDelete
  4. Nia haryanto, itu di air Terjun srigethuk Gunung Kidul.ada di postinganku yang lain.
    Mat Tita nggak tidur nih...?

    ReplyDelete