Monday, October 14, 2013

WISATA GUNUNG KIDUL : AIR TERJUN SRI GETHUK

Dua dari 3 curahan air terjun
Sebagai warga DIY, kiranya kami merasa paling berkewajiban ( atau paling
berhak...?) untuk menikmati berbagai wisata keindahan alam yang menjadi kekayaan Jogja ini. Maka berhubung week end dengan formasi lengkap ( putriku mudik dari Bandung), kami putuskan pada Ahad, tanggal 13 Oktober untuk pergi mengunjungi air terjun Sri Gethuk. Kebetulan sulungku pernah 2 kali ke sana jadi beruntunglah ada pemandu wisata hehe..
Dari Yogyakarta menuju jalan Wonosari, setelah sampai di Gading kami mengikuti jalan ke arah kiri (menuju Playen)., Sampai di Playen, belok kanan arah kecamatan Paliyan. Sekitar 2 km, ketemu pertigaan lagi dan belok kanan. Di sana akan bertemu dengan papan penunjuk arah menuju Sri Gethuk.
Revo senang berada di salah satu habitatnya.
Ternyata tidak sulit kok mencari arah dan lokasi menuju air terjun yang terletak di Padukuhan (Dusun) Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebetulan juga di mobil kami ada fasilitas GPS untuk melihat dari waktu ke waktu bahwa kami berada di jalan yang benar...

Singkat cerita sampailah kami di lokasi setelah melewati perkebunan jati yang agaknya mengering di ujung musim kemarau ini. Desa Bleleran relatif hijau untuk kawasan Gunung Kidul yang biasanya dikenal sebagai daerah kapur yang kesulitan untuk mendapatkan air. Ada petak-petak sawah dengan bulir padi yang bernas, subhanallah.
Memasuki lokasi, ada tempat parkir resmi cukup luas yang sepertinya barusan jadi. Oleh para tukang parkir kami diarahkan untuk parkir lebih ke dekat pintu masuk, terimasih ya pak parkir...karena kami tidak perlu jalan lebih jauh. Bukan masalah jalannya...tapi banyak debu di sekitar lokasi parkir tersebut.
Dermaga tempat berangkat menyisir sungai dengan perahu
Beli Tiket dulu, PP hanya 10 rb.
O ya tarif masuk kawasan ini adalah Rp. 5.000 per orang. Mobil dan parkir tidak dipungut biaya. Turun dari kendaraan, kami melewati deretan pedagang makanan dan suvenir menuju ke lokasi. Ada pilihan untuk jalan kaki menyusur tepi sungai, atau naik perahu. Kami memilih mencoba naik perahu. Harga tiket perahu PP. Rp. 10.000. Lumayan murah.
Diantara air terjun kecil 
Ada  3 perahu yang selalu siap untuk mengantar jemput pengunjung. Yang disebut perahu adalah kendaraan sederhana dari papan berpagar besi yang memiliki pelampung dari tong plastik dan bermesin. Penumpang dipersilahkan memakai pelampung dada bagi yang menginginkan...eh harusnya wajib ya...
Sungai Oya, tempat curahan air terjun ini berair jernih kehijauan. Dibendung sedikit di dekat lokasi naik perahu ini untuk mendapatkan ketinggian air yang memungkinkan perahu beroperasi. Konon di sekitar air terjun, kedalaman mencapai 15m. Hehe...saya kan tidak mengukurnya, jadi percaya saja dengan keterangan pemandu. Memang jika berenang diwajibkan memakai pelampung.
Ada yang iseng berenang mengikuti perahu
Air sungai Oya
Pemandangan menuju air terjun dari sudut pandang sungai, cukup menarik. Tebing-tebing karang membuat relief yang indah.Beberapa air terjun kecil di sisi kanan seperti menjadi tontonan pembuka sebelum menu utama. Hanya sekita 300 meter, kami sudah sampai di lokasi air terjun utama. Ada tiga curahan yang cukup tinggi. Dan terpecah menjadi curahan yang melebar perpapar di atas batu putih menambah eksotisme tampilan air terjun.
Perhatikan ada yang mau loncat dari tebing 
Air yang jernih, sejuk seolah mengundang pengunjung untuk berkecimpung di atas bebatuan bahkan melompat ke dalam sungai. Ada saja penjunjung yang bersenang-senang di air terjun, merasakan curahannya yang dingin segar, ataupun berenang di sungai. Bahkan beberapa melompat dari ketinggian tebing dengan bimbingan pemandu. Setiap kali ada yang melompat, maka terdengar sorakan 
Si bapak sudah melompat horee...

pengunjung menyemangati dan berayakan lompatan. Seru ya...tapi aku tidak mau terlalu berbasah-basah, jadi hanya bermain air di atas bebatuan saja.
Di lokasi juga ada yang berjualan, ada juga pedagang asongan. Mereka menjajakan mie, gethuk, tiwul, gatot, nasi telur pecel dan tape. Ada juga gorengan seharga Rp. 500 per buah. Memang harga makanan dan minuman di sini relatif murah. Aku membeli beberapa naganan, misal bongko kacang merah berbungkus daus pisang, hanya dihargai Rp. 500, Tape singkong Rp. 100, kacang kulit goreng pasir hanya Rp. 6.000 sudah dalam bungkusan yang rata untuk serombongan. Ada juga oleh-oleh gethuk goreng wingko muda yang berisi 5 buah seharga Rp.6.000. Aku tidak menawar apapun barang yang dijajakan, karena sudah begitu murahnya. Kulihat juga dijual gaplek dan aneka makanan olehan dri ketela seperti criping dan manggleng.
Yang menarik adalah keramahan para pemandu dan para pedagang. Keramahan khas penduduk desa. Semoga masih terus dipertahankan. O ya, ada juga tawaran paket Out Bond yang mungkin perlu dicoba lain kali deh...
Di deretan para pedagang juga ada penawaran jasa pijat, jadi kalau capek berjalan, bisa leyeh-leyeh sambil dipijat.
Fasilitas toilet dan kamar ganti juga ada, walaupun jumlah toilet mungkin kurang memadai jika nanti berharap pengunjung lebih banyak lagi.
Lapak Makanan 
Begitulah hari ahad ini kami isi dengan memanjakan mata menikmati keindahan wisata alami air terjun Sri Gethuk. Segarnya udara lembah dan dinginnya air terjun menjadi penyeimbang cuaca yang panas. Semakin siang pengunjung makin ramai. Setelah puas kamipun berpamitan pada air terjun, kembali menaiki perahu dan bergegas pulang setelah mampir membeli beberapa oleh-oleh.
Revo bermain air 
Sekedar masukan untuk pemda atau pengelola setempat, pentingnya regulasi di sekitar lokasi air terjun agar tidak dipenuhi oleh pedagang dan pengasong. Khawatirnya merusah keindahan pemandangan dan juga menyebabkan limbah sampah. Biarlah lokasi pedagang hanya dibatasi di area kedatangan dan perjalanan menuju lembah saja, bukan di lokasi air terjunnya mengingat keterbatasan lokasi. Untuk menu jajanan dan oleh-oleh,nampaknya masih memerlukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan tampilan pangemasan agar bisa mengangkat juga potensi ekonomi masyarakat setempat.
Di atas segalanya, Wisata alam ini menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi, karena jaraknya yang lumayan dekat dan juga cukup murah biayanya.
Pemandangan lengkap saat pulang dan berangkat dari sisi perahu


No comments:

Post a Comment