Wednesday, November 27, 2013

SMART DI DUNIA DAPUR



Mlipir-mlipir ‘blog walking’, saya menemukan “[Lomba Blog] 3 Challenges to Win Gadgets from Smartfren! Smart, Gaul, Kreatif! ” dalam rangka ultah ke 5-blog Emak Gaoel . Hadiahnya menggiurkan euy...(sambil melirik HPku yang suka error belakangan ini).

Hadiah smart  

Saya pilih tema tema pertama: 

"Sebenarnya, menurut saya setiap emak itu smart. Kan multitasking-nya digunakan sehari-hari! Hanya ada yang mengoptimalkan potensinya, ada yang tidak. Namun saya pribadi merasa paling smart saat bisa menghasilkan kreativitas dari dunia dapur dan dilahap habis oleh semua penghuni rumah. Intinya menjadi koki yang kreatif itulah smart ."

Kreatif dalam hal apa? Merubah bahan apapun yang ada di kulkas menjadi santapan lezat.Spesial untuk blog challenge ini saya persembahkan: This is all about bakwan. Bakwan adalah makanan kesukaan saya pribadi, tadinya. Namun berkat kreativitas  membuat cerita di balik bakwan, maka bisa menjadi kesukaan para penghuni rumah. Konon begitulah para ahli pemasaran menyarankan untuk membuat cerita dibalik suatu produk makanan agar memiliki nilai lebih. 
"Orang mengunyah bukan hanya makanannya, tapi juga ceritanya."
Formasi tukang cicip
Saya perkenalkan para penghuni rumah saya, mereka adalah pencicip, penikmat sekaligus kritikus makanan.

  1. Suamiku tercinta, hobi wisata kuliner, tapi tetap favorit dengan ‘wangi masakan rumah’ yang dirindu saat di negeri antah berantah sekalipun.
  2. Gadis pertama, calon fotografer, 22 tahun yang melahap buah apa saja dan tahan tidak makan nasi sampai 3 bulan.
  3. Si nomer 3, cowok klas 3 SMA yang punya 3 hobi: makan nasi segunung, mie segunung dan makan cabe segunung untuk teman sepiring bakwan.
  4. Si nomer empat, gadis 15 tahun yang suka melahap novel, melahap pelajaran dan tidak terlalu hobi melahap makanan.
  5. Si nomer lima, 12 tahun, 50 kg. Dari beratnya mudah ditebak moto hidupnya: “Satu mulut saya tidak berhenti makan”. Inilah yang paling banyak menghabiskan bakwan.
  6. Si nomer enam, 6 tahun, memiliki 6 ciri suka: binatang, tembakan mainan, robot, spaghetti, bakwan dan minum susu keledai eh kedelai.
  7. Ibuku, suka bakwan sejak jaman Jepang.
Menjadi emak untuk semua karakter diatas, maka saya haruslah smart  saat celingak-celinguk meneliti isi kulkas untuk bisa menjadi hidangan. Nah bertemulah aneka selera itu dalam satu kata: BAKWAN.

Bakwan jagung terfavorit
Lantas mengapa bakwan ?
Inilah the story behind bakwan. 
Bakwan adalah makanan yang sangat hemat. Hemat cara membuatnya dan cara makannya lantaran dalam sepotong bakwan terdapat banyak kandungan sekaligus. Ada karbohidrat, protein, sayur, dan bumbu rempah. Jadi sekali menggigit, 4 sehatnya sudah dapat. Horee!
Nah, ada dua jenis bakwan di dunia dapurku:
1.      Bakwan yang dari sononya memang diciptakan sebagai bakwan
2.      Bakwan daur ulang. (Hei daur ulang?! )

Jagung pilih yang segar
Bakwan yang pertama berpijak pada prinsip: every thing can be bakwan!
Bahan apa saja  bisa menjadi bakwan?
Dari jenis sayuran yang bisa dibuat bakwan adalah : tauge, wortel, jagung, daun loncang, kacang panjang, daun bayam, kaun kol, bunga kol, brokoli, buncis terong, labu, daun kemangi.  
Bahan jenis biji-bijian: kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tholo, kedelai, jagung,
Dari jenis karbohidrat: mie, bihun, soun, aneka bahan pasta, kentang.
Dari jenis protein: putih telur, tempe, tahu, ikan, udang, cumi, ayam, daging sapi, daging kambing, mungkin juga kepiting...hihi mahal mak!
Disisir kasar

Begitulah bakwan yang termasuk golongan pertama, artinya bahan-bahan tadi dengan kesadaran penuh diniatkan untuk membuat bakwan. 

Dari jenis makanan hasil olahan: nugget, sosis, daging burger, keju, bakso.
Adapun bakwan daur ulang adalah saat suatu masakan tidak lagi dikehendaki dimakan dalam bentuk masakan asalnya, karena faktor bosan atau terlupakan...hiks!
Misal, pagi hari saya memasak sop. Sore hari saat berubah menu, atau datang makanan ‘ratu’ yang aduhai, maka sop sisa sarapan akan tersisih dari nominator. Tak lagi dilirik.
Apa itu makanan ‘ratu’? Kadang ada ‘orang baik’ mengirim makanan atau lauk. Termasuk dalam kategori ‘orang baik’ itu juga mas bos yang suka membawa oleh-oleh lauk tanpa kompromi. ‘Ratu’ adalah singkatan dari ratuku (bahasa jawa) artinya tidak membeli alias gratisan.

Tambahkan Telur, gandum, air dan bumbu
Bagaimana nasib sisa sup sarapan? Tentu mudah, dikurangi airnya secara proporsional, sayuran dikecilkan ukurannya, tambahi telur dan gandum, lantas.... sim salabim digoreng menjadi bakwan sup daur ulang. Hal serupa berlaku untuk mie sisa, sayuran bahan soto atau spagetti. Apa saja bisa didaur ulang menjadi camilan teman minum teh sore yang lezat.
Selain sayur sisa, bahan daur ulang juga bisa: telor ceplok, telur dadar, atau telur rebus yang sudah tidak diminati lagi, tempe goreng, tempe bacem, tahu goreng, tahu bacem...bahkan siomay, tekwan...... Heh maksa banget ya! 
Bukan maksa, itulah yang kumaksud smart . Tak ada makanan yang dibuang. Hanya bersalin rupa, tampilan dan rasa baru.
Selain faktor bahan, saya juga punya bumbu rahasia. Kasih tahu nggak ya...?
Demi menang dan sukses membawa hadiah menggiurkan smartphone,  maka dengan rela hati saya beberkan rahasia yang selama ini terkunci rapat di dunia dapurku.

Bumbui sesuai selera


Saya menambah bumbu dan rempah berikut:
Bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun loncang, daun sledri, cabe, ketumbar, merica, kemiri, kunir, garam, gula, santan dan parutan kelapa. Wow banyak amat! Jangan salah faham itu semua bersifat kondisional. Ada bahan tertentu yang cocoknya menggunakan merica, ada yang lebih cocok menggunakan ketumbar, ada yang memakai dua-duanya dan proporsi yang berbeda sesuai suasana hati koki smart ini. Terkadang ditambahkan cabe rawit 1 atau 2 butir, cabe merah besar atau irisan cabe rawit hijau untuk edisi hoah...hoah. Kelapa parut dan santan hanya jika kebetulan ada. Jika tidak ada cukup dengan kemiri.
Bahan mana dan bumbu mana yang sesuai...naah ini hanya berdasarkan feeling koki smart .

Begitulah kisah tentang bakwan. yang ingin mencicipi silahkan berkunjung untuk kumasakkan bakwan....membuktikan mak smart  ini. Yeay!

Aslinya lebih lezat dari gambarnya lho!
Sudah habis kuotanya, maka All about bakwan sampai disini saja. Semoga menjadi inspirasi bagi semua pembaca untuk menjadi emak smart dalam menyulap bahan yang ada di rumah menjadi santapan lezat, bergizi, menggiurkan dan berkah, karena dimasak dengan sepenuh cinta.

Tak lupa ucapkan: Selamat ulang tahun ke lima blog Emak Gaoel . semoga tetap dan makin produktif, makin mencerahkan para pembacanya. 


HBD

Nih logo lomba  

gambar pinjam sini




8 comments:

  1. hehey mak Eddelweiss nyaris setiap hari selalu ada bakwan di rumahku...mari mampir nyicip

    ReplyDelete
  2. yeaayyy...keren banget emak smart ini, all about bakwannya nonjok di hati. kirimi dong maaakkk hihihiii...

    ReplyDelete
  3. mampir ya besok...kalau sempat tak masakain bakwan...

    ReplyDelete
  4. aku mampir maaak...comot bakwan jagungnya dulu...:)
    makasih udah ikutan Lomba Ultah Blog Emak Gaoel ya mak.
    good luck! :)

    ReplyDelete
  5. Makasih kunjungannya mak Juri Winda, mak efi juga...silahkan comot satu-satu.bakwan sungguhannya kalau yang mau mampir ke rumah...

    ReplyDelete