Sunday, March 2, 2014

MOGOK SEKOLAH

Tebak siapa tidur saat ustadzah bercerita?
Dalam majelis ilmu sore tadi, seorang ibu guru SD yang bijaksana menceritakan pengalamannya membersamai anak kandungnya, yang duduk di kelas 2 SMU.
Anak :  “Ibu, aku mau berhenti sekolah saja.”


Ibu :  “Kenapa kamu tiba-tiba berfikir demikian,nak? “

Anak :  “Aku mau usaha saja. Toh orang berhasil tidak harus melalui sekolah. Aku mau berhasil melalui usaha. “

Ibu : “ Kalau begitu kamu mulai dulu usaha, kalau berhasil kamu baru berhenti sekolah”

Maka merekapun merumuskan usaha awal sang anak. Setelah melakukan musyawarah dan memikirkan beberapa alternatif, atas usulan sang anak, diputuskanlah untuk memulai ternak ayam bangkok. 

Dengan menggunakan uang hasil tabungan dan pendapatan hari raya Idul Fitri, maka dibelilah beberapa ekor ayam bangkok oleh sang anak. 

Namun beberapa hari kemudian, ayam jago bangkoknya mati satu. Selang beberapa lama yang lainnya mulai lereg-lereg (lesu), mau sakit.

Anak: “ Ternyata tidak mudah ya bu. Kok ayamnya malah mati “

Ibu : “ Sepertinya kamu masih harus belajar dulu.”

Anak :  “ Tapi bapaknya temanku hanya lulus SD sekarang sukses...”

Ibu : “ O ya, kamu tanya apa tidak, bagaimana jalannya menggapai sukses ? “

Anak : “ Sudah bu, katanya merantau ke Jakarta, lalu jadi kuli, lalu jatuh bangun usaha, akhirnya sekarang sukses.”

ibu:  “ Trus kamu tanya apa tidak, anaknya bapak itu sekarang disekolahkan apa hanya tamat SD ?”

Anak : “Ya di sekolahkan lah bu, wong dia temanku sekolah ...”

Ibu : “Itulah, walaupun bapaknya sukses hanya dengan lulus SD, dia mau bekali anaknya untuk pendidikan yang lebih tinggi. Insya Allah akan lebih bisa berhasil.”

Anak : “...Hmmm “
Ibu : “ Dunia sekarang berbeda nak, mungkin dua puluh tahun yang lalu, orang bisa saja sukses hanya dengan lulus SD, jika ia mau bekerja keras dan berusaha....dunia sekarang lain, wajib belajar saja 9 tahun...”

Si anak nampak berfikir, dan sejak saat itu ia tidak lagi mengeluh saat harus bersekolah. Namun ayam bangkok yang tersisa, tetap mereka pelihara...

Tentang tidak mau sekolah, mungkin banyak orang tua yang mengalami peristiwa anaknya mogok sekolah. Atau mungkin anak anda sendiri juga pernah demikian. Atau justru anda sendiri pernah mengalami saat seperti itu?

Seorang Ustadz menuturkan, saat ia masih SD, ia bilang tidak mau sekolah pada ibunya. Ustadz ini juga sudah lupa, apa faktor yang dulu memicunya. Namun sang ibundanya yang bijak hanya berkata :
“Boleh saja kamu tidak sekolah. Toh yang rugi kamu sendiri. Ibu tidak rugi. Kalau kamu pintar karena rajin sekolah, yang untung juga kamu, kalau kamu bodoh karena tidak mau sekolah, yang rugi juga kamu...”

Lalu ibunya berlalu meninggalkannya berfikir sendirian. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap sekolah karena dihadapkan pada logika yang dapat diterimanya.

Inilah Star of the Week 
Jika anda mengalaminya, maka carilah kata kunci yang bisa menggerakkan anak untuk tetap semangat belajar dan menuntut ilmu. Mungkin dialog diatas bisa menjadi salah satu alternatifnya. Sesungguhnya semangat belajar dan bersekolah kadang fluktuatif pada diri seseorang. Pada anak Tk, seperti pernah kualami pada si nomer 5. Atau anak SD, seperti Revo sekarang ini, bahkan terjadi pada mahasiwa S3 sekalipun.


...dan kita sebagai orang tua, jangan pernah lelah untuk terus belajar melalui sekolah kehidupan.

17 comments:

  1. anak tetangga saya juga ada yang mau berhenti sekolah katanya pusing, padahal masih sd dianya

    ReplyDelete
    Replies
    1. kadang orang tua yang tak tahu bagaimana bersikap mengatasi anak mogok sekolah ya. jika ortunya bisa mengajar sendiri sebenarnya tdk apa-apa

      Delete
  2. anak saya itu mak, tiap pagi tanya, "apa ini hari sekolah?". "iya mas". "tapi aku gak mau sekolah". itu TK kecil mak. kali lain dia bilang "sekolah itu membosankan". gimn itu mak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih tk kecil gap papa. bantulah untuk mencari teman dan sahabat di kelasnya dengan mengantar main di sore hari atau hari libur. sekolah akan menjadi asyik saat sambil berteman.

      Delete
  3. terimakasih atas ilmunya Mak Ida, akan saya ingat :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama mak Sumarti...ih seneng dikunjungi makmin. btw saya kirim naskah parenting ke admin web apakah sudah diterima?

      Delete
  4. kalau saya masih semnangat mbak, sampai mengejar s2..semoga kesampean hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kereen titits...smoga nanti menurun ke anaknya,

      Delete
  5. Alhamdulillah anakku semangat sekolah Mbak, wlpun kadang mogok jg sih kl Udah libur lama, tp sedikit suntikan semangat n janji dibelinya es krim plg sekolah udh semringah lg :-P

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi masing2 punya kiatnya ya mak. kalau revo pakai sistem poin yang di hari sabtu boleh ditukar untuk beli barang kesukaan.

      Delete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Sulungku cewek 9 tahun kapan hari mogok gak mau berangkat ngaji. Usut punya usut, pak gurunya gak bener. Masak anak rame di dalam mushola pas ngaji dipukul pake payung. Yah, maklum lah di kampung, semua anak dengan segala range umur ngaji jadi satu. Ada anak yg lebih kecil ramenya bukan kepalang, anakku berusaha mengingatkan. Eh, malah dia yg jadi korban.

    Tapi sekarang sudah mau berangkat ngaji dengan kutitipin pesan. Kapan pak guru main tangan lagi, suruh bilang nanti ayah atau ibu mau ketemu. Problemnya tidak bisa langsung mengatasi ya krn jam kantor Mak Ida, saya dan suami kan baru pulang menjelang Maghrib, sedangkan ngajinya jam lima sudah selesai. Semoga pak guru itu tidak mengulangi lagi habit jeleknya itu. Mau mengajarkan kebaikan kok malah menggunakan cara yang kurang tepat. Saya saja tak pernah memukul anak-anak saya je :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus jika anak mau terus terang mak, jadinya segera ditindak lanjuti.

      Delete
  8. terus belajar menjadi orang tua, saya harus belajar banyak dari mbak Ida nih

    ReplyDelete
  9. Anak saya juga sering mogok mak.. Tar akhirnya mau ke sekolah kalo ga pake seragam or ga pake sepatu. Untung para uminya di sekolah pengertian:)

    ReplyDelete