Tuesday, August 5, 2014

Suguhan Lebaran dan Resep Warisan Nenek



Kegembiraan lebaran diantaranya karena makanan yang melimpah...ya enggak sih? Saat bersilaturahmi ke tetangga dan sanak saudara, ada saja yang menjamu dengan makanan yang lezat. Yang lezat enggak harus makanan mahal atau wah.

Ada beberapa makanan yang menjadi kekhasan di rumah sanak saudara yang kukunjungi. Saking mentradisinya, maka akan selalu ditagih oleh para tetamu jika tidak disuguhkan.
Srrruuup...Wedang melk


Misal di rumah pakdhe kerabat yang di samping rumah mertuaku. Setiap ada tamu, bukan disuguhi teh, tetapi minuman susu putih dari SKM, susu kental manis.
Budhe menyebutnya wedang melk (milk). Maka saat kami berombongan anjang sana, kamipun menagih wedang melk.
Dan tentu tuan rumah sudah menyiapkan. Inilah wedang melek hangat dan manis. Ditambah cinta dan kehangatan keluarga, tambah lezaat.

Horee Wedang Melk dikeluarkan

Pakdhe dan wedang melk

Di rumah kerabat lain yang kami menyebutnya Mbah Setup (Mbah yang tinggal di daerah Setup), biasanya disuguhi wedang jahe yang lezat.

Tahun ini kami harus kecewa dan gigit jari karena Mbah libur membuat wedang jahe.
“Aku wis ra kuwat nandangi...” (Saya sudah tidak mampu mengerjakan) kata Mbah.
Memang Mbah sudah sepuh, jadi kami meminta resepnya diturunkan kepada kami semua.

Seingat saya inilah resep wedang jahe Mbah Setup:

1 kg jahe, dikupas, cuci bersih.
1 ikat daun pandan, cuci bersih
1 ikat batang sereh
Sedikit kayu manis dan cengkih.
Ditumbuk halus, lalu direbus dengan:
5 liter air
2 kg gula putih
3 kg gula merah
Setelah mendidih beberapa kali, dibiarkan dingin.
Diendapkan sehari semalam.

Esoknya disaring berkali-kali lalu direbus lagi hingga tanak.
Simpan dalam botol yang bersih. Sirup jahe ini bisa bertahan tahan cukup lama dalam kulkas. Persisnya saya tidak tahu karena jika diberi sebotol, maka akan habis dalam hitungan hari.
Karena nggak punya dokumentasi foto wedang jahe, maka ini foto Mbah Setup yang punya resepnya.

Mbah Setup

Di tempat mertuaku sendiri, selalu tersedia opor ayam yang lezat beserta semua kelengkapannya.
Saya pernah cerita tentang opor di sini ya. Jadi tidak saya ulangi lagi.

Ada juga makanan tradisional yang sangat kami minati, yaitu madu mongso. Ini adalah jajanan yang jamak kita temui di rumah-rumah kerabatku di Ponorogo, Jawa Timur. Karena setiap rumah membuat dan menyuguhkan madumongso, maka kami membandingkan rasanya. Ada yang terlalu lembek, terlalu pahit, terlalu mentah atau terlalu sedikit gulanya...
Naah dulu waktu saya masih kecil, jika menemukan yang rasanya enak, kami menyiapkan saku baju untuk memuat sebanyak mungkin...Ssttt.

Madu mongso adalah jenang yang dibuat dari tapai ketan hitam. Saya pernah berusaha membuatnya sendiri...hasilnya yah lumayanlah untuk koki amatiran hehe.
Penampakan madumongso seperti ini.

Naah ini cerita oleh-oleh lebaranku.

Mana cerita lebaranmu?

11 comments:

  1. hihihi,unik juga ya mak wedang melk,kirain apa ternyata susu SKM hehe,unik namanya...
    mohon maaf lahir batik mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. typo ---- mohon maaf lahir batin mak :)

      Delete
    2. iya mak...tadi pagi ngetik sambil rebutan sama anak...eh banyak nian typonya...maaf lahir batin

      Delete
  2. wah mantab bgt mba ...Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, shiyamana wa shiyamakum. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435H ya mba..

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mbk, d rmh saudaraku, yg paling enak adalah rangginangnya.. Tp sayang, tahun ini gak bikin, sudah gak kuat katanya... Maaf lahir batin ya mbk..

      Delete
  4. Waaah aku suka juga wedang melk, tapi cuma jahe digeprek + susu melk + air panas krn langsung diminum. Mau coba resep ini ah. Btw ibuku aslinya Madiun jadi madumongso juga wajib dirumah ortuku :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih bagi resepnya mak Lusi...ternyata ada temannya hehehe

      Delete
  5. omong 2 air brp liter mbak

    ReplyDelete