Tuesday, January 27, 2015

#etikashare

Pernahkah anda membagikan sebuah postingan atau tautan melalui media sosial, kemudian anda menyesalinya?

Yah, itu terjadi mungkin karena agak lambat kita menyadari bahwa ada yang salah dengan postingan tersebut. Mungkin salah sumbernya, salah materinya atau salah ‘timing’nya. Atau salah kamar, hehe kebanyakan kamar sih.

Berikut saya bagikan sedikit kulwit saya tentang etika share. Mohon koreksi, masukan dan komentar dari para pembaca. Mohon dimaafkan keterbatasan ilmu saya.


(1) Sekarang ini era posting dan share melalui medsos. Dengan WA. BBM, Line, FB, Twitter dsb, cepat sekali berita menyebar.#share

(2)Ada yang hobi membuat postingan dan ada yang hoby menyebarkannya. Anda termasuk yang mana? #share


(3)Sebaiknya berhati-hati dalam menyebarkan, agar tidak menyesal kemudian. Tak sedikit postingan hoax tak bertanggung jawab.#share

(4) Sebagai muslim, ada adab menyebarkan berita yang telah dituntunkan Allah.#share

(5)“Hai orang2 yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,maka periksalah (kebenarannya) dg teliti,....#share
(6)...agar kamu tdk menimpakan suatu musibah kpd suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yg menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” #share

(7) Demikian Firman Allah dalam QS Hujurat:6. Sangat gamblang. #share

(8) Sanad menjadi hal yang penting sebelum memutuskan menyebarkan.Pertanyaannya: Siapa sumber berita? #share

(9)Berdasarkan hukumnya, As-Sa’di (1889–1956 M), seorang Ulama Ahlussunnah, Ahli bahasa Arab, Ahli Fiqih dan Ahli Tafsir,...  #share

(10) .... membagikan sumber (media) berita kepada tiga klasifikasi:Pertama, berita dari seorang yang jujur yang secara hukum harus diterima. #share

(11) ... Kedua, berita dari seorang pendusta yang harus ditolak. #share

(12) ... Ketiga, berita dari seorang yang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya. #share

(13) Materi berita juga dipertimbangkan, karena akan dimintai pertanggungjawaban.  #share

(14) “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (Qaaf: 18). #share

(15)Maka, mari berhati-hati dalam menyebarkan postingan. Tunggulah hingga jelas sanad dan matannya. Tunggulah hingga ada berita pembanding. #share

(16) Jangan tergesa-gesa. Lakukan tabayyun kepada yang berkaitan. #share

(17) Semoga kita termasuk orang yang menyebarkan kebaikan, dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar. #share

(18) dan dijauhkan dari ketergelinciran menyebarkan berita bohong, fitnah, ghibah, naminah. Naudzubillah! #share

(19) Semoga Ummat dan Bangsa ini selamat dari kehancuran akibat berita yang merusak dan adu domba. #share

(20) Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni semua kesalahan yang telah kita lakukan karena bodoh dan tipisnya ilmu. Amiin. #share
  
by:  @lailacahyadi


18 comments:

  1. Benar. Teliti sebelum nge-post. Saya pernah mengalami "salah kamar" dan malu setengah hidup :-D
    https://annafaridaku.wordpress.com/2014/11/13/salah-kamar/

    ReplyDelete
  2. Saya juga pernah asal share dan diingatkan temen. Duuh, mikir dua kali deh buat pencet tombol share. Rasa bersalah setelah mencet share karena ternyata hoaxnya itu sangat ga nyaman.

    ReplyDelete
  3. setuju mak ^^
    aku juga kudu baca dulu beritanya siapa yg nulis dll...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih kunjungannya mak. lihat yang nulis atau yang ngeshare, itu penting.

      Delete
  4. Setuju mak... makasih ya udah mengingatkan..

    ReplyDelete
  5. makasih sudah mengingatkan mak ida..insyaallah bisa saling menjaga :)

    ReplyDelete
  6. setuju bunda, saya suka mikir seribu kali sebelum ngeshare, pas mikirnya belum genep 1000, ternyata sudah didahului temen yang ngeshare >__<

    ReplyDelete
  7. saya suka share juga bu,,biasanya saya check dulu beritanya bener apa engganya.,...

    ReplyDelete
  8. untuk BC di BBM gak pernah saya share lagi mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah betul juga mak. kadang banyak grup isinya mirip2 saja

      Delete