Wednesday, May 16, 2012

Inspirasi 5 : Doa Ibu


Oleh : Ida Nur Laila

Setiap pagi, ibuku bangun untuk melaksanakan sholat malam. Lalu beliau duduk bersimpuh lama memanjatkan doa. Demikian pula yang kusaksikan setiap selepas sholat wajib. Beliau tak lepas selalu berdoa berlama-lama.
“ Aku doakan kamu sekeluarga selalu sehat, murah rejeki dan bahagia dunia akhirat. Aku doakan semua anak-anakku dan juga almarhum bapakmu...” katanya suatu ketika.
Terimasih ibu yang tak pernah lelah mendoakanku. Entah berapa juta doa yang telah engkau panjatkan kepada Allah, untukku. sejak aku masih dalam kandunganmu, aku kecil hingga kita aku memiliki 4 orang anak. Jika sehari 5x saja engkau berdoa untukku’ sepanjang 45 tahun usiaku, maka 45 x 365 x 5 = 82.125.

Belum terhitung doa saat aku mengalami peristiwa penting sepeti ujian, kenaikan kelas, mengikuti loma, atau pementasan, ketika aku sakit atau ketika aku akan berkemah, piknik, bepergian jauh. Ketika aku menikah, hamil dan melahirkan....tentu tak terhitung doa ibu untukku. Belum lagi doa untuk anak-anakku. Setiap hari dan saat anakku mengalami peristiwa penting. Saat anakku sakit atau pulang telat dari waktu yang seharusnya.
Namun apa balasanku...? kadang aku hanya mengucapkan satu doa andalan :
“ Robbighfirlii, waliwalidayya, warhamhumma kamaa robbayaanii shoghiiroo” selepas aku sholat wajib.
Ya Allah , ampunillah dosaku. Terimalah doa ibuku. Terimalah amal ibadah ibuku. Muliakanlah ibuku.
Demikian pula ibu mertuaku. Tentu seperti itu pula memberikan doa restu untuk suamiku dan untukku.
Kuingat setiap lebaran, saat kami sungkeman...
“ Tak dongakke kowe iso dadi wong kang minulyo, tansah pinaringan bagas kawarasan, keturutan apa kang dadi panuwunmu, keluwargamu sakinah mawadah warahmah, diparingi gampang anggone nggulowentah bocah-bocah, diparingi lancar anggonmu nyambut gawe, pinaringan rejeki kang kathah malimpah-limpah, iso kanggo nyukupi butuhmu, lan iso ngayomi kanggo para sedulur...”
Kuterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira demikian :
( “ kudoakan engkau menjadi anak yang mulia, selalu dikarunia kesehatan, tercapai apa yang menjadi cita-citamu,  rumah tanggamu sakinah, mawaddah warohmah, dimudahkan dalam merawat dan mendidik anak-anak, diberi kelancaran dalam pekerjaanmu, mendapatkan rejeki yang banyak berlimpah, bisa mencukupi kebutuhanmu, dan dapat mengayomi saudara-saudaramu....”)
Aku selalu berlinang ari mata mendengarnya. Tak ada yang bisa kuucapkan atas doa restu yang sangat utuh untuk seluruh kehidupanku.
Terimakasih ibu mertua.Semoga Allah memuliakanmu dunia akhirat, amin.

No comments:

Post a Comment