Saturday, September 21, 2013

HARGA PEMBELAJARAN.

HARGA PEMBELAJARAN



" Umi aku mau minum...hauss..." kata Revo, 6 tahun,  sambil main game di depan komputer. Hari sabtu ini ia punya sedikit waktu luang sebelum pergi ke acara POMG di rumah salah seorang temannya nanti jam 08.30.
Aku yang sedang jadi emak blogger, menoleh ke arahnya.
" Ayo umi temani bikin minum ke dapur...."
Revo bangkit dengan enggan setelah mem-pause game nya.
Menuju rak piring ia mengambil gelas terbesar yang kami miliki. Volumenya mungkin sekitar 500 cc.
" Gelasnya pakai yang ini..." serunya gembira. Aku yang mengekor dibelakangnya, mengiyakan dan mengembalikan gelas biasa yang telah kuambil.
" Gelasnya taruh dimeja, sekarang ambil airnya di kulkas...." kataku sambil menyiapkan nutrisari rasa jeruk kesukaannya. Revo berusaha menuangkan air dingin ke dalam gelas. Beberapa genangan kecil berceceran di meja makan. Seperti merasa bersalah, ia menyentuh genangan air itu dengan ujung telunjukknya lalu..
" Eitt....jangan dijilat, nanti ambil lap untuk mengelap..." Aku sigap memegang jarinya yang nyaris masuk muluk. Revo meringis malu.
" Ini nutrisarinya dituang sendiri..." aku mengangsurkan sachet kekuningan.
" Tapi ini butuh dua biar enak..." tawarnya.
" Okee..." kutambah lagi satu sachet.
" Membukanya sulit..." rengeknya.
" Revo bisa, ayo belajar kekuatan tangan. Ini juga ada gunting....kan Revo sudah tahu caranya."
Tangan mungilnya ternyata sungguh kuat, tanpa gunting ia menyobek...dan blarr. Sachet terbuka dengan cukup lebar hingga sebagian isinya bertebaran ke lantai.
" Ini yang bisa diselamatkan ..." kataku sambil menuang bagian yang tersisa ke dalam gelas.
" Yang satunya pakai gunting saja..."
Sukses membuka dan menuangkan, ia mengaduk-aduk hingga rata. Aku mengambil kain lap dan membereskan kekacauan yang ditimbulkan dari proses membuat minum itu.
" Sekarang umi yang bersihkan, besok kalau ada yang berceceran lagi, Revo sendiri yang membereskan ya..."
Ia mengangguk dan mulai menyeruput minumnya. Sambil senyum-senyum melek-merem , ia menggunakan sendok berulang-ulang. Sepertinya sangat menikmati.
" Enaak....?"
" He-eh "
" Revo pinter bikin minum sendiri ya..."
" He-eh"
" Besok kalau haus gak usah minta dibikinan sama eyang, Revo insya Allah bisa bikin sendiri..."


Itulah episodeku pagi tadi.
Setiap hari adalah pembelajaran bagi kami. Bagiku belajar untuk menjadi orang tua yang seharusnya telaten melatih anak mandiri. Dan tentu juga bagi Revo.
Godaan menjadi orang tua yang mengaku sibuk sepertiku, kadang inginnya cepat. Padahal anak butuh waktu untuk proses belajar. Mungkin aku memang bisa membuatkan minum dalam hitungan detik, tanpa harus mengelap lantai dan meja. Namun untuk proses pembelajaran, mungkin 5- 10 menit harus kuluangkan menemani setiap langkahnya, mengomentari dan memaknainya.
Itu masih terus berlanjut dalam proses menemani mandi yang bersih dan benar, berpakaian, menghabiskan sarapan....
Kesabaran dan waktu adalah harga dari sebuah proses pembelajaran, dengan bumbu sedikit repot.
Tidak apa-apa ya, untuk masa depan anak kita.

Mertosanan kulon, 21 september 2013 

4 comments:

  1. serunya jadi seorang ibu :')
    pasti menyenangkan melihat perkembangan anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Meonk, sayangnya kadang ibu-ibu gak nyadar saking sibuknya dikejar waktu...salam kenal ya

      Delete
  2. hehe.. "Pembelajaran itu butuh pengorbanan, sebagaimana belajar itu butuh perjuangan" Saya selalu suka pesan itu. :)

    Salam dari warga Bandung, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kembali Adit Purana, satu anakku juga kuliah di Bandung, jadi kadang saya tengok-tengok Bandung.

      Delete