Wednesday, October 30, 2013

Cabut Gigi

Salim bu Drg. Saptorini.
Revo tidak pernah sakit gigi, alhamdulillah karena Revo rajin gosok gigi.
Kemarin Revo berkaca memeriksa giginya sambil berkata :
"Umi, gigiku goyang..."
Tentu saja aku segera merespon laporan Revo.
" Mana umi lihat ..."
"O iya goyang, wah ini sudah tumbuh dua belakang  gigi bawah depan..."
Kugoyang dengan tangan untuk memastikan,
"Sakit ?" Revo menggeleng.
Kubujuk untuk cabut gigi.
" Besok kita ke dokter gigi ya, kita cabut yang goyang, biar tempatnya bisa dipakai gigi permanen. Gigi susunya sudah kekecilan..."
Nonton ikan sambil nunggu
“Sakit nggak kalau dicabut?’
“Sakit sedikit seperti dicubit...begini.."
"Ouw sakit...umi nyubitnya keras-keras!"
" He he maaf..."
"Coba aku yang nyubit...begini ya?” Revo mencubitku lalu mencubit dirinya sendiri. aku mengiyakan.
 " Semua kakak pernah cabut gigi saat kelas 1 atau kelas 2 SD. Sekarng giliran Revo. Kalau Revo siap, besok pagi kita ijin tidak masuk sekolah, kita pergi ke dokter untuk cabut gigi”
Revo setuju.
Dishampoin umi
Singkat cerita, esok paginya kami bersiap berangkat ke dokter gigi. Aku menelepon membuat janji jam 8 pagi. Hitung mundur dari rumah jam 07.30. Ini adalah perjalanan Revo dalam proses perawatan gigi untuk pertama kali.

Revo bangun tidur, jam 05.30 masih mengantuk.
Revo mandi lengkap : keramas  dulu, lalu menggososk badan pakai sabun mandi dan sikat gigi. Kebiasannya duduk sebentar berkemul handuk sebelum pakai baju. Setelah berpakaian lengkap lalu sarapan pagi.
Lengkap sudah persiapan, kami berkendara k RS.
" Wow tamannya bagus mi...” komentar Revo sampai di RS foto-foto dulu lihat bunga yang cantik.
Sabunan sendiri
Lalu mendaftar sebagai pasien baru. Menunggu panggilan sambil nonton ikan di kolam. Setelah mendapat panggilan, masuk ke ruang dokter. Revo mau salim dengan bu dokter. Ia tertarik pada pada alat-alat bu dokter yang beragam.
Sambil duduk manis di kursi periksa, Revo menjawab pertanyaan bu dokter.
Namun saat akan dibius lokal, Revo menolak.
" Sakit..."katanya.
" Ini hanya dingin" kata bu dokter sambil menunjukkan kapas basah,"biar saat dicabut tidak terasa sakit"
" Tapi ini sakit..."
rajin gosok gigi
Sampai 3 kali bu dokter menyiapkan kapas yang ada obat bius, Revo belum juga berhasil dibujuk.
Yang keempat berhasil setelah kuingatkan pada komitmen kami.
" Janjinya tadi kalau Revo nurut, dicabut manut, pulang kan mau mampir beli mainan...."
" O iya ya..." kata Revo pasrah.
Segera direspon oleh bu dokter  begitu Revo mau membuka mulut dengan sukarela, tang beraksi dan hanya hitungan detik, gigi susu mungil yang masih putih itu sudah lepas. Untuk menghentikan pendarahan, Revo harus menggigit kapas bulat.
Sesaat Revo nampak ‘thenger-thenger’...mungkin ia masih mencoba mencerna apa yang dialaminya. Setelah beberapa menit, ia kembali ceria.

'Thenger-thenger'

Tak ada tangisan, tak ada rengekan. 
Di perjalanan pulang kureview pengalaman cabut gigi ini. 
" Gimana tadi rasanya dicabut Po ?"
" Seperti dicubit, begini...." ia mencubit tangannya sendiri sambil tersenyum menampakkan gigi ompongnya.
" Sakit enggak ?" 
" Enggak !"
" Besok cerita ke ustadz ya, Revo sudah cabut gigi tidak sakit dan tidak nangis".
Revo mengangguk senang Apalagi saat boleh memilih mainan. Revo membeli pistol air. Sepanjang jalan pulang sibuk dengan mainan barunya dan sudah lupa dengan urusan giginya. 

Para bunda pasti berhadapan dengan masa ganti gigi anak-anaknya. Semoga bisa berjalan mulus dan tidak meninggalkan trauma.


Diperiksa dulu

Dicabut

kompak habis cabut

Ngobrol gembira

Semoga ini menjadi pengalaman pertama yang menyenangkan, sehingga nantinya Revo tidak takut jika harus berurusan dengan dokter gigi. Terimakasih bu Drg. Sapto Rini yang ramah dengan anak-anak.

4 comments:

  1. Revo pintar ya nak...
    klo dulu pas gigi susu goyang, suka cabut sendiri dan lempar ke genteng hehehe

    ReplyDelete
  2. samaa mak. kata orang tua biar tumbuhnya bener...kalau gigi bawah lempar ke genteng, gigi atas di tanam di tanah...makasih sudah mampir mak.

    ReplyDelete
  3. iiihh Revo kok mandinya masih berendem di ember :p hihi..
    cabut gigi susu yg sudah goyang memang ga seberapa sakit ya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih kunjungannya Erlina....senang jika anak mau ke dokter tanpa menangis.

      Delete