Sunday, October 27, 2013

HADIAH CINTA UNTUK ANANDA



Dalam sebuah arisan keluarga besar, saat pengundian door prize, terdengar sorakan riuh jika ada nama yang keluar. Siapa saja bergembira, kakek, tante, pakde hingga cucu-cucunya. Padahal hadiahnya cuma piring atau gelas biasa. Begitulah, hadiah selalu menarik dan menggembirakan, bagi orang dewasa yang mampu sekalipun. Bukan nilainya, tetapi suasananya. Apalagi jika dibungkus indah.
Kemarin sore pulang dari pengajian, saya mampir ke warung tetangga saya yang grosiran jajanan anak. Tertarik melihat kado-kado mungil ini, saya membelinya. Harganya hanya Rp.4500 untuk 1 pak isi 10. Anak-anak SD suka sekali membeli satuan seharga Rp.500. Sungguh menarik ya menmbeli  mainan dengan bentuk kado dan menebak apa isinya. Kado murah yang menggembirakan anak-anak.
Rasulullah berwashiyat : “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai “. Hadiah akan menarik rasa simpati dan cinta dengan cepat. Ustad Said Mursi dalam bukunya ‘ Melahirkan Anak :Masya Allah ‘ mengupas mengapa Rasul tidak bersabda : ‘ Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai’ . Tanpa kata akan, disebabkan cepatnya dampak memberi hadiah.
Hadiah tidak harus berupa materi, uang atau barang. Pujian, belaian, ciuman, sambutan yang hangat, cerita, perlakuan yang adil, memberi perhatian khusus, memberi panggilan yang disukai, menelepon atau menyapa secara khusus, memandang dengan sayang, senyum, pelukan, candaan, semua itu dapat merupakan hadiah jika anda menyampaikannya dengan tulus dan penuh cinta pada kesempatan yang tepat.
Anda dapat juga memberinya barang, memperbaiki mainannya yang rusak, membantunya dalam tugas sekolah, membebaskannya dari beberapa kewajiban, mengajaknya bepergian, membacakan cerita, mentraktir jajan atau makan, atau menambah uang sakunya.


Yang penting anda peka dan menghargai prestasinya.  
Apa sih prestasi anak ?
Tidak hanya ketika ia menang kejuaraan, menjadi bintang kelas atau khatam Al-Qur’an untuk pertama kali. Mungkin ia merapikan tempat tidur, menolong adiknya memakai sepatu, berlaku sopan ketika bertamu, dapat menahan marah, menyelesaikan makannya dengan baik, sholat tepat waktu, melepas sepatu ketika memasuki rumah...bahkan cepat meminta maaf atau mengucapkan terimakasih. Semua itu prestasi yang akan membentuk karakter kebaikan.
Anda dapat mengamati dan menemukan prestasi-prestasi  anak anda. Begitu banyak sebenarnya! Jika perhatian kita lebih fokus pada penghargaan atas prestasi positif, anak akan suka melakukannya.
Bukan sebalikanya, dimana banyak orang tua yang lebih suka mengomeli  prilaku negatif anaknya dan mengabaikan prestasi positif. Dampaknya akan buruk untuk kepribadian anak, dan hubungan pribadinya dengan anda dimasa selanjutnya. Jadi, tunjukkan sayang anda dengan melimpahi anak dengan hadiah dan penghargaan.


O ya, jangan lupa menyampaikan hadiah disertai kata-kata. Agar anak mengerti, katakan:
“ Sini ibu beri hadiah pelukan, karena kamu tadi mandi sendiri dan baunya hmmm... harum ! “
Ketika anda menyaksikan ia merapikan mainannya, ungkapkan : ”Waah, pintar dan rajin. Rapi sekali kamarnya. Ibu beri hadiah gelar : Si Gadis rapi, karena suka kerapian dan kebersihan!”
Anak saya yang keempat mendapat gelar gadis rapi, karena suka sekali merapikan segala sesuatu. Dia sangat bangga dan selalu menyebut-nyebut ketika sedang mengerjakan sesuatu : “Aku kan gadis rapi! “,. Saya berharap hadiah gelar tersebut selalu menjadi inspirasi baginya dan akan ia kenang sepanjang hidupnya. Semoga.
Ayoo menjadi ibu yang suka memberi hadiah kebaikan!



2 comments:

  1. hmm betul banget mbak, hadiah mmg bisa memotivasi anak2 utk 'mempertahankan prestasi' nya. prestasi gak melulu secara akademis ya..tp juga brbuat baik, brrlaku mandiri dll :-)

    ReplyDelete
  2. Betul sekali ofi tusiana tidak setiap saat ingat yang demikian. makasih sudah mampir.

    ReplyDelete