Sunday, November 3, 2013

BBM MERTOSANAN

House of the rising sun

Sudah lama kami memimpikan rumah yang berkah. Rumah yang bisa menjadi cahaya bagi para penghuninya dan bagi masyarakat sekitar. Alhamdulillah Allah Maha Mengabulkan doa. Mimpi tersebut perlahan terwujud walaupun belum sempurna dan terus disempurnakan.

Sejak menikah kami belum memiliki rumah sendiri maka kami ‘kontraktor’ selama 15 tahun dengan rekor pindah rumah 6x. Alhamdulillah sekalipun rumah kontrakan kami rata-rata relatif mungil seperti kemampuan ekonomi saat itu, namun selalu padat aktivitas.

Sejak gempa yang menimpa Kabupaten Bantul pada 26 Mei 2006, Allah ijinkan kami menempati rumah baru di pinggiran kota Jogja sekaligus pinggiran Kabupaten Bantul. Sengaja kami memilih tinggal di desa dengan alasan agar bisa memperluas hunian dan halaman dari waktu ke waktu. Kami menyebutnya rumah tumbuh karena selalu bertumbuh (kayak tanaman saja...).


Ibu-ibu bersemangat menghafal Al-Qur'an

Sebutan lain adalah ‘Rumah Cahaya’. Di rumah cahaya ‘House of the Rising Sun’, suamiku menyebutnya, kami menggelar berbagai proyek kebaikan. Bersama masyarakat setempat suamiku membuat Yayasan Harapan Ummat (HARUM) dengan bidang garap sosial dan pendidikan. Tujuan utamanya untuk menyantuni kaum dhuafa, janda dan para lansia di sekitar, melakukan pemberdayaan ekonomi dengan ternak sapi dan beasiswa pendidikan untuk anak yatim dan dhuafa.

Alhamdulillah dengan parsipasi para dermawan, muhsinin dan masyarakat sekitar, program tersebut terus berlanjut. Dari tahun ke tahun ada siswa yang berhasil disekolahkan walau sampai SMA atau sederajat. Siswa yang mendapat besaiswa pernah mencapai 45 anak.
Secara rutin juga memberikan santunan untuk para janda dan lansia di kampung sekitar. Santunan diberikan setiap tiga bulan sekali (wah...kayak BLT saja), walaupun nominalnya tidak banyak, namun bisa membantu untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Pengajian Permata

Bersama beberapa teman kami juga membentuk Balai Belajar Masyarakat atau kami singkat BBM. Program BBM ada yag rutin, ada yang insidental. Yang rutin sebulan sekali adalah pengajian PERMATA atau Pernik-pernik Rumah Tangga (gak ada hubungannya sama nama Bank Swasta lho) yang diasuh oleh suamiku sendiri sebagai penulis buku PERNIK-PERNIH RUMAH TANGGA ISLAMI. Hadirinnya adalah masyarakat sekitar dan keluarga-keluarga yang berminat. Suami, istri, anak...semua datang bersama mirip liburan keluarga. Kami sediakan halaman bermain lengkap dengan mainan anak sehingga anak-anak tidak bosan. Jika cuaca bagus alhamdulillah yang hadir mencapai 150 orang.

Anak-anak bisa bermain gembira

Kegiatan rutin pekanan yang terus bertahan selama dua tahun terakhir adalah kelas tahsin dan tahfidz. Sebenarnya mimpiku memiliki pesantren tahfidz. Kegiatan yang digelar BBM ini untuk memuluskan jalan menuju mimpi tersebut. Alhamdulillah sebuah lembaga dakwah telah bersedia merealisasikan jalan ke sana dengan membebaskan tanah seluas 1800m2 di sebelah desa kami, hanya berjarak 200m dari rumah kami. Mohon doa semua pembaca agar segera bisa membangun pesantren tersebut, amin.

Santri putra menghafal dengan berbagai gaya

O, ya kembali ke kelas tahsin dan tahfidz yang digelar tiap Ahad sore. Judulnya satu jam bersama al-Qur’an, kenyataannya bisa satu jam lebih setengah karena ternyata tidak cukup jika hanya satu jam. Kegiatan ini diikuti oleh ibu dan anak. Juga mahasiswa atau siapa saja yang berminat. Diasuh oleh ustadzah Hefy al-Hafidzah, Ustadzah Yanti, Ustadzah Suliatun dan lainnya. Sesekali kami selingi dengan daurah Qur’an, yaumun ma’a al-Qur’an dengan target 5 juz. Jika datang musim liburan sekolah, maka BBM menyelenggarakan kelas tahfidz liburan. Setiap pagi jam 06.00-08.00 anak-anak dan ibu-ibu, kadang bapak-bapak. Datang untuk menghafal surat tertentu sesuai tema liburan yang dipilih. Terkadang peserta mencapai 90 orang. Pada umumnya stabil pada jumlah 60-70 orang. Kegiatan tersebut lumayan menyemangati untuk menanamkan kecintaan pada al-Qur’an dan menghadirkan al-Qur’an dalam rumah-rumah keluarga muslim.

Panitia baksos

Secara insidental menghadapi momen puasa, BBM juga menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan bazar murah. Kegiatan ini di gawangi oleh ibu-ibu pengajian kampung yang kami bina. Alhamdulillah dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. Memang setiap hari Sabtu sore diselenggarakan pengajian ibu-ibu kampung yang diikuti oleh warga sekitar.

Pentas tahfidz

Selama bulan Puasa BBM juga menyelenggarakan tarawih untuk remaja dan anak-anak. Panitianya adalah muda-mudi dan remaja warga sekitar rumah. Alhamdulillah sudah rutin berjalan selama 5 tahun terakhir. Kegiatan ini lumayan mengurangi kepadatan masjid yang selalu meluber jamaahnya saat Ramadhan. Harapannya para orang tua juga lebih khusyu’ karena tempat tarawih anak dan remaja dipisahkan. Tema ceramahnya disesuaikan dengan kebutuhan remaja dan anak.

Rangkaian kegiatan Ramadhan juga kami selenggarakan lomba-lomba untuk anak yaitu lomba mewarnai dan melukis. Pernah juga lomba membuat kartu lebaran dan lomba menulis cerita yang didahului dengan training penulis cilik. Kegiatan semacam ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dan mengasah bakat kreatifitas anak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sambutannya selalu meriah.

Santi putri setor hafalan

Masih ada sisi-sisi yang belum tergarap dengan optimal, yakni perpustakaan. Kami masih mencari format yang tepat agar berkembang dengan baik dan memberikan kemanfaatan yang besar. Insya Allah menjadi prioritas kami untuk mengelola perpustakaan lebih serius di tahun 2014. Rencana akan kami awali dengan sarasehan dan training tentang pengelolaan perpustakaan masyarakat. Jalanm menuju kesana sedang kami rintis dengan melakukan survai dan membangun jaringan dengan fihak terkait.

Masih banyak mimpi-mimpi yang tertunda menanti lebih banyak lagi partisipasi dari siapa saja yang ingin berbuat untuk masyarakat. Kami ingin memiliki sanggar lukis, klub penulis, klub bahasa Inggris sebagai embrio kampung Inggris dan juga komunitas seni. Semoga akan sampai juga suatu saat.

Menjelang Ramadhan kemarin, dengan partisipasi banyak pihak, berhasil dibangun Joglo BBM (walaupun bentuknya bukan joglo), tempat melakukan berbagai aktifitas yang selama ini hanya menempati garasi rumah kami. Masyarakat dan remaja sekitar juga memafaatkan untuk rapat warga, berlatih teater untuk event tertentu, syukuran, ronda dan yang paling seruu...main pingpong karena kami sediakan peralatan tenis meja.

Jalan masih panjang dan anak-anak kami terus bertumbuh bersama anak-anak warga sekitar. Semoga kelak sampai masanya mereka menjadi penerus kebaikan menjadi cahaya terang bagi masyarakat. Hal kecil yang kami mulai semoga menjadi bagian dari membaikkan bangsa ini. Mohon doanya ya.

Rehat main ayunan 


11 comments:

  1. subhanaloh mak ida.. kapan2 pengen bget deh ke tempat mak ida bareng suami dan naura..

    very inspiring maaakkk >.<

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah rumah yang penuh berkah..

    Semoga, jika menikah nanti bisa punya keluarga dan rumah seperti punya Bunda..

    ReplyDelete
  3. amin, saya doakan Senyum Syukur segera mendapat jodoh yang sesuai, segera menikah dan memiliki rumah yang penuh berkah, amin

    ReplyDelete
  4. Sukses ya Mbak dengan kegiatannya... Semoga barokallah dan memberi manfaat buat semuanya...amin...

    ReplyDelete
  5. Amin-amin...silahkan mampir jika ke Jogja Rita Asmaraningsih...

    ReplyDelete
  6. Semoga berkah dan dimudahkan ya

    ReplyDelete
  7. Ferdias Bookelmann
    Subhanallah Mak Ida ....benar-benar rumah penuh berkah penuh cahaya ..... Iri mode on ..... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi boleh kok iri dalam kebaikan, yuuk jadikan rumahmu pernuh berkah

      Delete