Friday, November 22, 2013

HP...PERLUKAN UNTUK PELAJAR?

Hasil keisengan dengan HP
Agak latah ya rasanya ikutan bahas boleh tidaknya bawa HP ke sekolah bagi pelajar...
Tapi apa mau dikata, tak bisa mata ini terpejam sebelum menuang semua yang memenuhi fikiran.
Jadi, boleh disimak nih...

Seolah semua baru terbangun, tersentak atau bahkan serasa disambar petir saat heboh kasus siwa SMP yang mengumbar adegan tak senonoh di dunia maya. Porno aksi yang menjadi pornografi.
Loh, bukankah pornografi telah menjajah kita selama ini? Mengapa baru heboh sekarang ?
Kasus ini menjadi heboh lantaran dilakukan oleh beberapa orang pelajar SMP di Sekolah dan ternyata pada saat yang lainnya sedang melaksanakan sholat Jumat!

Ya ini juga hari Jum'at, semoga tidak ada kejadian maksiyat.
 Oya, interupsi, sudah pada sholat dhuha apa belum ? Jangan lupa baca Al-Kahfi...hehey out of topik.

Kembali ke urusan HP, BB atau smart phone.
Seberapakah perlunya bagi pelajar?
"Saya jadi bisa memantau anak saya dimana ia berada kalau ia bawa HP" kata seorang ibu yang membelikan HP anaknya sejak usia SD.

Kupikir, anak SD jaman sekarang bisa pergi kemana sajakah ? Anakku pada masa SD alhamdulillah semuanya bebas Hp. Bukan bebas memakai HP, tapi tidak butuh HP. Saya tahu persis pada setiap jamnya dimana mereka berada. Memang kami. saya dan suami, membuat kesepakatan untuk membelikan HP hanya mulai anak usia SMP. Saat menyerahkanpun dengan pesan sponsor :
" Bapak, ibu belikan kamu HP, untuk semua kebaikan. Agar kamu mudah berkomunikasi dengan  bapak ibu dan teman-temanmu. Tapi untuk urusan yang baik. Tak boleh ada konten porno dan semua yang buruk dalam HP. Juga bukan untuk pacaran atau iseng-isengan....jika ada pelanggaran, HP bisa diambil lagi oleh bapak ibu"

Hal yang sama kami sampaikan saat membelikan motor, laptop atau perangkat yang lain.
Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kasus dan semoga selamanya demikian.
Teman yang lain membelikan HP untuk anaknya saat masih kelas 4 SD, dan kemudian kesulitan mengendalikan pemakaiannya. Si anak menggunakannya untuk main game terus-terusan. Ada juga yang sudah mulai melandingkan 'cinta monyet'. Wow...masih SD geetuu!

Pelajar iseng mengkloning adiknya
Walaupun memiliki HP, anak-anak SMP di sekolah anakku tidak diijinkan membawa HP ke sekolah. Ada razia sewaktu-waktu untuk menertibkan anak yang diam-diam melanggarnya. Ada saja cara anak-anak itu untuk menyembunyikan HP. Konon menurut cerita anakku: disimpan di dalam baju, dikaus kaki, hingga di sembunyikan di lubang angin toilet.
" Kamu pernah membawa HP ke sekolah ?" tanyaku pada putriku si nomer 4 yang klas  3 SMP.
" Belum pernah lah...ngapain juga, kalau aku butuh telpon aku bisa pakai telpon sekolah. kan boleh cuma bayar Rp.1000,-"
" Lha itu kadang kamu SMS pakai hp siapa?"
" O itu punya temanku. ada sih yang suka tetap membawa...tapi belum ketahuan...kadang aku pinjam hp Ustadzah atau pak satpam"
Mengapa saya bertanya demikian?  Tak lain dan tak bukan lantaran barusan ada kasus temannya disita HP saat razia dan hanya orang tuanya yang boleh mengambil kembali HP tersebut dengan menandatangani pernyataan.

Dari pencermatan fihak sekolah, ternyata anak-anak yang membawa HP ke sekolah, biasanya yang sedang jatuh cinta, PDKT atau pacaran. Biasanya jika dengan anak dari sekolah yang sama, mereka bersepakat untuk sama-sama membawa HP dan tetap bisa berkomunikasi saat berada di sekolah. O ya, kelas anak laki-laki dan perempuan dipisah dan mereka berada pada lokal yang berbeda.
Saya pikir-pikir sendiri sih, lha iya, apa perlunya anak-anak itu membawa HP jika bukan karena dorongan demikian. Sedangkan mereka terlibat penuh pelajaran dan kegiatan. Hubungan secara langsungpun mudah dilakukan dan di sekolah juga disediakan sarana untuk menelepon jika diperlukan. Wartel juga ada dekat dengan sekolah.

Ternyata kata anakku yang SMA, yang di sekolahnya boleh membawa HP, yang sangat menarik adalah konten game. Anak laki-laki sangat peduli dengan game-game terbaru. Kalau anak perempuan biasanya download lagu-lagu ...Ooh tapi mungkin ada juga anak-anak yang punya tujuan lain.

Menurut saya sesekali memang perlu diteliti dan dibuat statistik apa saja kegunaan hp bagi pelajar, utamanya saat jam belajar di sekolah. Penelitian meliputi wawancara, kuisioner maupun bentuk penyitaan hp untuk diteliti isinya apa saja dan kesesuaiannya dengan hasil kuisioner.

Siapa yang mau melakukan? Atau siapa yang harus melakukan?
Paling tidak dari sana kita tahu, apakah memang diperlukan hp pada jam belajar di sekolah.

no 5 dan 6 dikloning bersamaan
Terlepas dari itu, sesungguhnya ada yang lebih penting, yaitu pembinaan karakter itu sendiri. Karakter untuk menyukai kebaikan dan jalan yang lurus. Karakter untuk memiliki tanggungjawab dan penyadaran tentang baik buruk, halal haram, penanaman akhlaq yang baik pada guru, pada orang tua dan pada sesama teman.
Pemahaman tentang menutup aurat dan menjaga adab pergaulan secara langsung maupun dengan sarana telekomunikasi dan dumay (dunia maya).... tak bisa dipisahkan dari semua kasus ini.
Mari menjadi orang tua dan guru yang peduli pada keselamatan generasi muda dari penjajahan efek negatif kecanggihan sarana telekomunikasi.

Jadi HP perlukah untuk pelajar saat jam belajar di sekolah ?
Jawab saja sendiri ya atau menunggu hasil survey!


Anda juga bisa komen urun rembug di kolom komentar bawah ini.






8 comments:

  1. Mungkin beda ya mak, hp & smartphone. Kalau disekolah anak saya tidak ada telepon siswa krn sekolah negeri gratisan :D , fasilitas terbatas. Hp tanpa kamera boleh dibawa tapi smartphone dilarang, kalau ketahuan bawa smartphone disita & ortu dipanggil. Jadi hp cuma bisa utk sms & telepon saya kalau pulang sekolah awal atau minta jemput dr rumah teman / les. Rumah kami jauh, perlu setengah jam perjalanan ngebut, hp bisa menentramkan mereka krn utk konfirmasi saya sudah sampai mana atau kalau misalnya saya telat menjemput krn suatu hal :)

    ReplyDelete
  2. berdasarkan surveiku ke anak2 smp yg aku ajar mak,,hp itu perlu,,tntu untuk beberapa tujuan yg brbeda2 tiap anaknya,,aku jg pernah bermasalah dg larangan mmbawa hp ke sekolah,,kalo sekolah hanya melarang tanpa ngasi solusi sama aja mmberi kesempatan pd anak untuk sembunyi2,,apa itu yg diajarkan di sekolah? karena itu aku jg menulis ini http://www.bundaaisykhanulisblog.wordpress.com/2013/03/11/box-penitipan-hp-solusi-larangan-membawa-hp-ke-sekolah/
    bwt urun rembug mak ida he he

    ReplyDelete
  3. Klo dr kecil anak sudah dikenalkan dg yg namanya halal dan haram, baik dan buruk, kenapa dan mengapanya harus disertakan jg jd tdk cm dilarang atau disuruh aja...jd anak sdh tau apa yg baik dan buruk u mrk...dl anakku sekul di sekul RSBI yg mewajibkan membawa hp u kep internet dll ya digunakanx u itu2 sj ato sms tmn2x seperlunya sj, tp skrg dipondok dilarang bw hp...kr dia mengerti jd tdk masalah baginya..

    ReplyDelete
  4. makasih kunjungannya dan komennya mak Lusiana, mak Irowati, mak Tita Kurniawan. betul ya...kasus perkasus memang dan saya sepakat bukan urusan dilarang atau tidak, tapi pada penyadaran menggunakan barang untuk tujuan kebaikan.

    ReplyDelete
  5. Dulu, saat si sulung kelas 6 pernah diberikan hp jadul bekas abinya, hanya bisa sms dan telepon. Tp lingkungan di rumah kami memang kurang baik. Anakku sering banget di sms sama lawan jenisnya hanya u menanyakan lg apa? Sdh makan belum? dsb... dsb.. Akhirnya sy melarang anak2 pake hp.

    Anak2 skrg sdh paham sdh tidaks seperti itu lg, tp sy tetap tdk memberikan mrk hp, kecuali kalau memang mampu beli sendiri. Konsekuensinya uminya hrs rela memberi kebebasan memimjamkan hp pada ank2.

    Si tengah kelas 5 karena sdh bs membeli hp sendiri dari hasil tulisannya, jadi punya hp. Tp ya begitu... dipake rame2 hehe...

    Alhamdulillah dgn cara seperti itu ank2 ga ada yg ribut pengen hp, dan sy bisa memantau pergaulan mrk jg.

    ReplyDelete
  6. waah pengalamannya mirip-mirip mak. Saya hanya membelikan setelah mereka SMp dengan akad digunakan untuk kebaikan. makasih ya sudah mampir.

    ReplyDelete
  7. Makasih sharingnya Mak Ida, ini jadi referensi saya kalau anak-anak saya mulai kepengin punya hape sendiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mak Ety. bukan hanya HP, setiap barang yang kita hadiahkan ke anak disertai pesan kebaikan...

      Delete