Friday, February 7, 2014

SILANG PENDAPAT SUAMI ISTRI



Baiti jannati
Suatu siang, tamuku seorang bapak bertanya padaku:
“Boleh nanya bu...?”
“Boleh doong...”
“Rumah panjenengan seringkali di renovasi, apa gak pernah berselisih pendapat dengan pak Cah tentang bagaimana merenov rumah?”


“Maksudnya gimana nih?”
“Sejak saya menikah 14 tahun yang lalu, ada dua hal yang belum pernah kami lakukan. Pertama membeli mobil, kedua merenov rumah. Kami bertahan dengan mobil operasional seadanya dari kantor. Jika mau membeli mobil, saya dan istri berselisih pendapat dan gagal mencapai kesepakatan tentang mobil yang akan kita beli. Demikian pula saat mau rencanakan renovasi rumah, ujung-ujungnya bertengkar....Sejak itu jadi enggan bahas dua topik itu...”
“Oo...” aku lebih mengerti maksud pertanyaannya.
“Bu Ida dan pak Cah, apa gak pernah berselisih dalam dua hal itu?”

Haha aku tertawa berderai...mengingat perjalanan panjang kami mengarungi biduk rumah tangga selama 22 tahun. empat belas kami menjadi kontraktor dan baru 8 tahun terakhir tinggal di rumah sendiri. Ada prosesnya untuk menjadi ‘mudah’ berdamai dalam merencanakan rumah dan penataannya. Sebenarnyalah kami bukan sering merenov, tapi rumah kami adalah rumah tumbuh. Maksudnya dari waktu ke waktu ada terus yang kami tambahkan sesuai kebutuhan.

“Resepnya sederhana kok pak...”
“Iya apa bu, biar segera saya tindak lanjut...?!”tanyanya antusias.
“Kalau punya mobil, siapa yang lebih sering memakai?”
“Ya saya dong, kan istri saya gak bisa nyetir...”
“Kalau begitu, istri disuruh nurut saja, bapak yang memilih jenis mobilnya. Trus kalau yang tinggal di rumah, lebih sering mana, anda apa istri?”
“Ya istri saya dong, saya kalau pulang kerja udah sore, kalau rapat malah sampai malam...”
“Untuk urusan rumah, serahkan pada istri untuk merencanakan renovasinya...okee? Toh istri anda yang lebih banyak menikmati. Masing-masing boleh usul, jika beda pendapat, serahkan pada bagiannya masing-masing...”
“Wow ternyata sederhana dan dan mudah ya...kok gak kepikiran ya selama ini...?” Halah mode Mamah Nori nih.

Wajahnya cerah berseri saat pamitan pulang.
“Oke nanti malam saya sampaikan saran bu Ida, semoga saya segera beli mobil dan rumah yang sudah sempit nih segera bisa direnov...”
Aku mengiringi kepulangannya dengan senang dan setengah geli.


Terkadang saat seseorang berada dalam persoalan, justru tidak bisa melihat dengan lebih rasional ya. Mungkin karena saya tidak ada kaitannya dengan semua itu, malah lebih mudah berpendapat dan memberi saran.

Saat kita punya perselisihan pendapat, coba deh bertukar sudut pandang peran, lucu-lucuan...misal dalam kasus diatas, suami pakai sudut pandang istri, istri berperan dalam debat dari sisi suami...ntar akan ketemu lho rasa empati dari keinginan masing-masing.

Tetapi memang adakalanya butuh pihak ketiga sebagai wasit ya, untuk memberi alternatif sudut pandang yang lain...Yang penting jangan lupa untuk bersilang pendapat yang tetap santun dan indah.

Selamat mencoba.

Jangan lupa ikutan GA Resensi buku Wonderful Husband, biar jadi suami yang wonderful, atau biar punya suami yang wonderful.


Link lomba lihat di :

12 comments:

  1. Wonderful husband idaman semua wanita..Para pria pasti berminat membaca buku ini. Sukses ya Mbak

    ReplyDelete
  2. solusinya cukup sederhana ya bu, tapi kadang sudah rumit duluan mikirnya... rumahnya asri bu, seneng deh liatnya

    ReplyDelete
  3. errr,,saya koq malah jd pingin curhat #lhoh :d.

    ReplyDelete
  4. Ehmmmm
    Cocok nih buat pelajaran, biar ntar setelah nikah tak bermasalah dengan perselisihan.. :)

    ReplyDelete
  5. ternyata simple skali ya mbak, tapi suka ga kepikiran kalo kita yang ada di posisi itu

    ReplyDelete
  6. Aaarggghhh.mbak.Ida, senang mengenal muuu

    ReplyDelete
  7. Memang harus ada diskusi dua belah pihak, mana jalan tengahnya itulah yang diambil setelah kata sepakat. Alhamdulillah, aku juga belajar dari suamiku...hhiii

    Ibu Ida...rumahnya asri...luas pula

    ReplyDelete
  8. wow sudah rame, mari silaturahmi ke rumah, bukan hanya di blog Astin, Miss fenny, Fitri Anita, rahmi Aziza, Abvdurrasyid, Bunda kanaya, bunda santi. senang jika bisa saling belajar suami istri. yang belum nikah tak doain segera menikah dg pasangan yang terbaik, amin.

    ReplyDelete
  9. PErmasalahan2 yang ringan, tapi kadang berdampak besar ya, Mba. Senang kalau menjadi wasit yang sukses. :)

    BTW, halamannya adeem iiih. :)

    ReplyDelete
  10. alhamdulillah, makasih kunjungannya Idah ceris

    ReplyDelete