Friday, August 22, 2014

Gaul di Dunia Maya



" Ibu, apakah yang harus saya lakukan saat mengetahui suami saya suka melihat-lihat status teman kerja yang perempuan ? Jika dalam interaksi sehari hari-hari, suami saya selalu menundukkan pandangan dan tidak menyapa rekan kerjanya yang perempuan, namun jika di fesbuk suka komen-komen atau colek-colek..."
ungkap seorang istri dengan sedih. 

Kali lain ada seorang bunda yang berpesan padaku : 
" Bu Ida, tolong dong buat status yang isinya menyarankan untuk para ibu jika membuat status ato komen, tidak mengandung guyonan lebay kaya abg ha ha ha hi hi wk wk wk apalagi komen untuk bapak-bapak..."

Di tempat lain, seorang perempuan paruh baya yang diajari fesbukan oleh anaknya, justru  kebablasan tergelincir clbk dengan mantan teman SMAnya dan memilih meninggalkan keluarganya...naudzubillah.


Inilah diantara godaan rumah tangga jaman modern. Bukan hanya interaksi di dunia  nyata, tapi juga di dunia maya.

Betapa mudahnya acara intip mengintip di dunia modern ini. Kalau dulu secara fisik orang harus datang untuk mengintip, kalau sekarang dari smartphone, tablet, laptop atau PC siapapun dan kapanpun bisa melakukan.  Bahayanya intip mengintip ini kemudian berlanjut pada tahap selanjutnya.

Ini yang mungkin dilupakan oleh kebanyakan mereka yang cenderung suka narsis. Upload foto-foto cantik dengan berbagai pose, apalagi jika membuka aurat....
Maka wahai para wanita, jangan pernah mengumbar aurat di dunia maya. 

Adab interaksi di dunia maya, sebagaimana juga dalam keseharian. Jika kita dilarang untuk memperlihatkan aurat, bersuara yang menggoda, maka demikian pula di dunia maya. Jika kita seharusnya berbicara santun dan beradab, tidak memaki, tidak menggunjing, tidak menfitnah, tidak mengadu domba dalam muamalah, demikian pula di dunia tulis menulis dan dunia maya. Jauhi...jauhi!

Jika bercanda mari proporsional saja, tidak sesuatu yang berbau dusta atau kebohongan, apalagi keterlaluan.

Bahkan saat menerima, menjawab telpon atau sms, mari juga kita jaga kepatutannya. Jika bertamu biasanya sopannya dibatasi hanya hingga jam 21.00 maka, saya juga enggan menjawab sms atau telepon, chating diatas jam 21.00 jika yang menghubungi lain jenis yang bukan mahram. Apalagi jika sedang di samping suami...hihi pamali!
Tentu kecuali jika darurat, penting dan mendesak.

Jika di FB ada colekan dari lelaki, saya tidak membalasnya. 


Yang lebih penting lagi adalah tujuan komunikasi atau agenda interaksi. Mengapa kita harus berhubungan dengan seseorang, apa agenda pembicaraan kita...bagaimana cara kita berekspresi dengan verbal dan non verbal...

Komunikasi yang intens tanpa etika yang memadai hmm waspadai deh agar tidak tergelincir. Jika merasa telah ada celah fitnah, baiknya segera hentikan. Para suami mintalah tolong istri untuk mewakili komunikasi dengan perempuan yang mungkin menggelincirkan. Para istri mintalah tolong pada suami untuk mewakili komunikasi dari lelaki lain jika intens.

Mari mengevaluasi ....dan tidak ada yang lebih baik dari pada dalam rangka kebaikan.

Terakhir...mari selalu menjaga hati, menjaga fikiran, dalam interaksi, karena seringkali, segala sesuatu bermula dari hati.

Mohon maaf jika ada yang tersindir, ini evaluasi diri saya sendiri.
Tentang selingkuh di dumay ada di sini.


14 comments:

  1. Setuju..kita harus senantiasa berhati-hati karena syaithan laknatulloh senantiasa mengambil celah sekecil apapun untuk menjerumuskan kita..komunikasi di dunia maya sangat memudahkan kita. Ambil manfaatnya, tinggalkan mudhorotnya. Apa yang telah Alloh atur utk kitadalam berinteraksi lawan jenis adalah hal terbaik, taatilah..Tks Bunda..salam kenal dari saya :)

    ReplyDelete
  2. Saya termasuk yang pelit ngasih pin bb atau nomer hp sama tem.en di FB, boro-boro yang belum kenal yang kenal aja saya pilih-pilih. Ada beberapa inbox yang minta dua hal itu di FB, tapi saya abaikan saja. Yang inbox ngajak ngobrol a penting saya cuekin. Biarin deh dibilang judes, padahal asllinya saya itu berisik hehehe
    Nah kalau bercanda, saya suka berhahaha hihi sih sama temen, berusaha untuk mengurangi, setidaknya ngerem dan mikir dua kali sebelum tekan enter. Soal selingkuh? Saya menjaga jarak juga ngobrol sama temen yang sudah nikah, jangan sampai saya jadi pengganggu.
    Thanks untk remindernya Mba Ida :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak Efi makasih sharingnya kereen. emang harus pinter jaga diri yak

      Delete
  3. Terima kasih untuk remindernya Mak, jujur saya masih suka tergelincir, guyon kebablasan. Tapi kalo menyangkut hubungan suami istri saya bener bener jaga Mak. Beberapa rekan pria saya yang dulu merasa dekat kadang bercanda dan coba merayu di inbox, ada juga yang terang terangan. Saya selalu mengingatkan kepada mereka bahwa saya tidak sendiri lagi, demikian pula mereka, maka kita harus jaga agar tidak terjadi masalah yang lebih besar. Bahkan pernah ada yang saya unfriend karena memanggil saya sayang di page saya. Saya sangat marah dan malu, karena di friend list saya ada banyak keluarga, juga suami dan ayah saya. Orang2 seperti ini memang keterlaluan dan tidak tahu malu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak Ferdy, emang kita harus hargai diri kita sendiri dengan menjaga kehormatan. makasih ya udah rajin mampir...

      Delete
  4. Reminder yg bagus tulisan ini mak.. Apalagi buat kami yang berjualan tiket hampir 24 jam dengan berbagai type konsumen:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi mak Erlina moga keluarga selamat dunia akhirat ya...

      Delete
  5. Mak Ida makasih udah posting tips ini ya mak. Duh, wejangan yang nampol banget.

    ReplyDelete
  6. saya termasuk yang rajin dan upload foto selfie, Mak hehe. Tapi, selalu menghindari ekspresi foto dengan wajah yang menggoda, sih. Semoga :D

    Kalau status, biasanya saya suka mikir kira2 kalau saya nulis status atau komen seperti ini suami suka gak, ya? Kalau feeling saya bilang iya. Maka, saya menulis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yakin deh mak Myra termasuk yang sangat berhati-hati...makasih udah mampir mak

      Delete