Thursday, January 1, 2015

Mainan Tradisional dan Modern, Pilih mana?

Serial Liburan.

Revo menyukai mainan. Amat sangat suka. Baik mainan tradisional maupun modern. Bahkan ia pernah sangat ingin beli mainan ke Jepang

Seringkali saya mebuatkan pedang dan tembakan dari pelepah daun pisang. Terkadang gasing dari bluluk. Bluluk adalah buah kelapa yang masih muda, sebesar bola kasti. Pernah juga kereta kencana dari kulit buah Jeruk bali. Revo juga sangat suka membuat robot atau rumah-rumahan dari kardus bekas.

Chef jadul-dokpri

Di momen Rabu Pungkasan,
kami memborong mainan alat masak-memasak dari  tanah liat. Harganya sungguh murah tiap piece hanya Rp.2000,-. Rencananya jika sudah puas dipakai, akan kami cat warna-warni. Anak-anak suka melukis dan bermain cat. Kegiatan itu akan menjadi acara yang menarik

Namun kalau sekarang, secara umum Revo sedang gandrung dengan lego. Mainan kecil-kecil yang rumit ini mungkin naik daun karena ada serial kartun Lego yang sedang diputar di sebuah setasiun televisi.

Harganya sungguh tidak berimbang dibandingkan dengan mainan tradisional. Mulai dari Rp. 16.000 untuk sebuah karakter mungil, hingga ratusan ribu untuk set yang lebih lengkap. Mungkin juga ada yang jutaan. Entahlah, kami hanya membeli bijian tiap karakter tokoh atau kendaraan.

Lego -dokpri

Mainan tradisional, menjadi penyambung anak dengan sejarah dan penghargaan kepada produk budaya lokal. Adapun mainan modern…hmm, memang selalu mengintervensi melalui berbagai iklan dan pajangan di setiap toko. Belum lagi pengaruh tren pergaulan dengan sesama anak seusia.

Anak anda suka mainan yang mana?

Untuk yang ingin berangkat Umrah tahun 2015, tengok di sini.

4 comments:

  1. kalau permainan baru walaupun itu tradisional antusias biasnaya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, anak-anak mudah bosan, kita yang menvariasiakan

      Delete
  2. Ya ampun, aku suka maonblukuk mbimiyen hahaha Mainan bedil2!man yg pake bambu.

    ReplyDelete