Po |
Hari ini
adalah salah satu hari yang paling dinantikan oleh Revo. Pasalnya,
teman-temannya dan ortu mereka akan datang untuk menghadiri acara POMG di rumah
kami.
Sejak
sepekan sebelumnya Revo telah menghitung mundur tiap harinya.
Pagi ini ia
juga sibuk membantu menyiapkan tempat, menggelar tikar dan lain-lain.
Hal positif
lain, Revo juga bersegera mandi pagi untuk menyambut kedatangan teman-teman.
Mengingat
akan kebanjiran tamu kecil dalam jumlah banyak, saya mendialogkan situasi yang
akan dihadapi bersama Revo untuk membuat aturan main.
“Nanti
teman-teman boleh diajak main game?” tanyanya.
“Tidak Po,
tidak ada yang boleh main game....”
“Kenapa
nggak boleh, kan hari Minggu boleh main game?”
“Dulu kan
sudah ada kesepakatan, kalau orang tua sedang acara, anak-anak tidak boleh main
game atau internet...”
“Oke...kalau
ipad boleh?”
“Boleh....”
Saya
menerangkan area mana saja yang temannya boleh masuk, dan area mana yang tidak.
“Kenapa
temannya hanya boleh di ruang tamu dan halaman belakang?” tanya Revo, Itu
adalah area tambahan selain garasi, tempat acara, teras dan halaman depan.
“Kalau di
bawa masuk rumah, tuh kakakmu pada gak pakai kerudung, trus nanti rumahnya bisa
berantakan karena anaknya banyaaak sekali....
“Kalau yang
tak bolehin masuk cuma satu?”
“Tidak Po,
kita harus adil, semua tamu tidak masuk ruang tengah...”
“Oke...”
Revo setuju.
“Boleh main
kucing?”
“Boleh tapi
si Max aja yang nurut...” Max adalah kucing termalas sedunia yang tidak bakalan
lari, tidak pernah mencakar dan jinak pada siapa saja.
“Kalau
temanku masuk kandang...boleh gak?”
“Tidak,
mereka boleh lihat Sushi sama Riki dari luar kandang saja. Kandangnya terlalu
sempit untuk dimasuki banyak anak...”
“...lagian
nanti Riki bisa melarikan diri...”
“Tak jagain
wis...” bujuknya.
“Tidak Po,
kecuali kalau dapat ijin dari kakak, Max saja dikeluarin dan tidak ada temanmu
yang masuk kandang...”
“Oke...”
Semua
berjalan baik. Revo memimpin temannya bermain di halaman belakang. Main sepeda,
panjat-panjat, ayunan, tembak-tembakan, petak umpet dan main kucing. Sesekali
ia minta ijin tambahan untuk beberapa hal yang belum kami bicarakan.
Saya
membersamai pertemuan orang tua.
Setelah
semua acara selesai dan para tetamu pulang, saya melihat SMS yang dikirim si
sulung.
“..Mi, Revo
bagiin hotwheels untuk teman-temannya.....” laporan nih.
Kami punya
koleksi hotwheels yang cukup banyak. Dikoleksi sejak kakak pertama hingga Revo. Kuingat
dulu mereka menabung untuk menembah koleksi dari waktu ke waktu. Tersimpan baik
dalam wadahnya dan kadang mereka menjajarkannya untuk bermain bersama, karena
kami juga punya arena untuk kebut-kebutan.
Kusambangi Revo
yang sedang bermain dengan seorang temannya yang belum dijemput.
“Po, tadi
kamu bagi-bagi hotwheel...?”
“He-eh...”
“Berapa yang
kau bagi?”
“Mmm
tujuh...!”
“ Po, lain
kali kalau mau bagi-bagi mainan, kamu minta ijin dulu...”
“Kenapa?" Mungkin ia berfikir, bukankah Uminya juga suka membagi mainan...
“Hotwheels
itu kan koleksi bersama, bukan milik pribadimu. Itu juga punya mamah, punya mas
Amar, punya bang Dif...kalau kamu mau bagi ke temanmu, kamu minta ijin saja
kakak-kakak juga...boleh apa nggak dibagiin...”
“Ya...” Revo
mengangguk walaupun aku melihat ia masih berfikir.
“Yang sudah
terlanjur ya biar, tapi besok lagi kamu minta ijin ya...”
“Oke...”
Mengapa saya
perlu menegaskan hal tersebut pada Revo?
Pertama perlu
kita memahamkan pada anak tentang hak milik. Memang kami mengajarkan dan
mempraktekkan kedermawanan, tetapi kami juga mengajari untuk menghormati hak
milik. Saat akan membagikan baju atau mainan bekas Revo, saya selalu minta ijin
padanya, mana yang boleh dibagikan. Revo juga harus mengerti bahwa kita hanya
boleh membagikan barang pribadi, bukan barang bersama.
Kedua, ini
bukan kali pertama Revo melakukan acara bagi-bagi. Dulu sudah pernah ia
membagikan mainan robot, karena itu memang milik dia, saya membiarkannya. Namun
pernah juga ia membagikan uang 100 rb pada teman kecilnya saat temannya main ke
rumah.
Revo punya
beberapa lembar ratusan ribu dari ia mengumpulkan uang saku dan pemberian
saudara. Uang itu mengisi dompet kesayangannya, seperti kakak lain juga punya
tabungan dalam dompetnya. Saat temannya datang, ia bertanya apakah temannya
punya seratus ribu, karena temannya tidak punya, maka Revo memberinya satu...
“Dompetmu kok dikeluarin buat apa Po?”
“Aku tadi
kasih uang sama temanku...”
“Berapa Po?’
“Seratus
ribu...”
“Hah...100
ribu?’
“Iya...kata Umi kan kalau kita bagi-bagi uang, nanti diganti sama Allah lebih banyak
lagi....!”
Wow...masuk
bener pelajarannya....
“Tapi kalau
anak kecil seperti kamu, belum bisa cari uang, kalau bagi-bagi jangan 100 ribu,
lima ribu saja ya....”
Kubayangkan
kemarin ia memecah celengan dan menghitung recehan hingga ditukar padaku
tigaratus ribu lebih...dan sekarang yang seratus ribu diberikan temannya....
“Kan kata
Umi, memberi lebih banyak lebih baik....!” jawabnya enteng.
Waah apa
pendapat pembaca...?
ckckckkckck.. sungguhhh anak yang baik dan luccuuu sangat....
ReplyDeletehehehhehee gapapa revo bagi-bagi duit aja yang banyak biar umi yang cari duit dan pahalanya nambah terusssssss #lohhhhhh!! :))
mak Icha mau dapat bagian...? haha
ReplyDeleteanak yg polos dan lugu....
ReplyDelete:)
iya...makasih ya udah berkunjung
DeleteJadi inget anak teman saya yg juga hobi bagi-bagi mainan, termasuk juga hobi diajak tukar bekal makanan di sekolah. Endingnya teman saya yg pusing, karena udah disiapin bekal makanan yg bergizi, eh anaknya malah makan cemilan-cemilan gak tau apa, karena rela aja diajak tukeran ama teman2nya yg ngincar bekalnya. Hehehehe.. Emang gak gampang yaaaaa...
ReplyDeletehihi anak-anak sudah pandai bersosialisasi....
DeleteAnakku juga suka bagi-bagi sama temennya mak.. kalau ke swalayan beli sesuatu ia slalu minta dibelikan lebih dari satu pcs , seringnya 1 pack, (baik mainan, jajanan dll) untuk dibagi ke temennya. Saya masih oke2 saja walau blanjaan hbs agak banyak jadinya, krn menurut saya itu hal positif untuk membentuk sifat dermawannya.
ReplyDeletebetul banget mak....Revo bahkan minta shodaqoh kerupuk untuk teman-temanya...hahaha
DeleteAku mau ndaftaar... minta bagian sama Revo.
ReplyDeleteayoo ke rumahku...mau robot, hotwheels atau uang 100 rb titi esti hihi
DeleteAku mau ketemu Revo aaah, kali2 aja dikasih duit hihihiiii
ReplyDeleteHihi mak Lusi malah dimintai duit....
Delete