Tuesday, October 22, 2013

MENGAJARI ANAK CINTA BELAJAR : BUKAN EPISODE HOROR

Dari buku Smart Funrenting Eka Wardana
Anak belajar dari kehidupan sekitarnya, utamanya orang-orang terdekatnya. Ada sifat imitatif (suka meniru) pada anak-anak yang bisa menjadi hal positif untuk mengembangkan ketrampilan anak. Belajar bagi anak adalah kebutuhan. Orang tua dapat menjadikannya sebagi hadiah. (Jangan sampai anak menganggap bahwa belajar adalah hukuman).
Ketika anak berlaku manis, anda dapat mengatakan padanya ; “ Alhamdulillah, engkau baik sekali hari ini, ibu akan memberi hadiah kamu ,yaitu:  Rahasia Angka  Sembilan “.  Maksudnya keistimewaan perkalian sembilan. Karena dikemas dengan istilah rahasia, anak-anak tertarik untuk mengetahui dan menghafalnya.
Sayangnya setelah memasuki  usia sekolah, kadangkala  paradigma berubah : belajar menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan. Kewajiban orang tua merubah paradigma ini dan menjadikan learn is fun.
Ketika anda mengaku mencintai anak, jadikan suasana belajar bukan menjadi episode horor. Jadikan ia menjadi saat yang dinanti-nanti.
Dari buku Smart Funrenting Eka Wardana

TIPS : BUKAN EPISODE HOROR
Belajar yang menyenangkan, tidak sulit menciptakan.
  • Berikan tempat belajar yang nyaman, jika mampu ruangan yang indah, jika tidak, meja belajar khusus. Jika tidak, satu sudut dengan karpet atau tikar yang berjudul sudut belajar.
  • Bantulah anak menata dan mengatur alat-alat belajarnya dengan rapi dan gampang terjangkau. Jika anda mampu, belikan beberapa alat belajar yang menarik.
  • Anda dapat menyediakan  jam dan alarm khusus atau lonceng untuk menandai waktu belajar. Anda mencontohkan untuk menepati jam belajar dengan berseru gembira : “Saatnya belajar..!”. Percayalah anak akan senang untuk mengingatkan saat belajar. Disisi lain yang demikian akan mengajari anak pada keretauran. Pada saat anak belajar anda harus mendampingi atau juga melakukan kegiatan belajar. Jangan justru menonton televisi !
  • Bantulah mencari dan menyiapkan alat tulisnya, jangan biarkan ia frustasi sebelum belajar lantaran kesulitan mencari atau meraut alat tulis agar nyaman dipakai. Milikilah cadangan alat tulis sehingga anda dapat segera mengganti alat tulis anak yang hilang. Jangan marahi anak hanya karena kehilangan pensil, penggaris atau penghapus. Mengajari anak bertanggungjawab, tidak harus saat anak akan menyelesaikan Pe eR-nya.
  • Jika anak suka, sediakan tape recorder untuk mendengarkan musik edukatif yang menemani anak belajar. Anak-anak juga suka merekam dan mendengarkan suaranya sendiri ketika menghafal pelajaran. Cara ini pada sebagian anak akan membuat  cepat hafal.
  • Berikan pengertian tentang sikap belajar yang sehat, seperti cara duduk, cara membaca. Juga ketrampilan reading speed, membuat ringkasan, dan tehnik menghafal. Namun jangan terlalu kaku untuk mempraktekkannya, kadang-kadang anak menyukai beberapa posisi belajar yang membuat mereka nyaman.
  • Lakukan selingan yang menyenangkan ketika anak jenuh, seperti menyanyi, bermain musik, membuat origami atau bercerita.
  • Belikan buku-buku penunjang yang menarik. Beberapa peraga dapat anda buat sendiri bersama anak.
  • Jagalah keshabaran anda jika anak tidak segera faham atau sulit untuk berkonsentrasi. Agar anda juga tidak terbawa emosi yang  merusak suasana. Lakukan selingan yang menyenangkan.
  • Sediakan hadiah kecil setiap kali anak menyelesaikan belajarnya dengan baik, seperti sebutir permen, segelas jus, pinsil yang manis , es krim atau sebuah cerita.
  • Jangan lupa membiasakan berdo’a. Selamat mencoba.
Dari buku Smart Funrenting Eka Wardana

Silakan menambah sendiri rahasia menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Selain waktu khusus belajar, ingat bahwa belajar dilakukan anak setiap saat. Jangan katakan pada seorang anak yang sedang asyik mengamati ikan dan lalai mengerjakan PR-nya dengan kata-kata :
“ Ayo belajar dong, jangan main saja”. Padahal sesungguhnya ia tengah belajar tentang biologi, tentang kehidupan ikan. Lebih baik katakan :

“ Ayo, mengamati ikannya nanti lagi ya, sekarang mengerjakan PR dulu”. Lebih santun bagi telinga, dan tentu membentuk paradigma yang benar tentang belajar.
Anak-anak sekarang menghadapi tantangan yang lebih berat dalam berkonsentrasi. Godaan televisi, game, internet dengan banyak variannya, terkadang lebih kuat memanggil dari pada panggilan belajar. Anda dapat bermusyawarah dengan anak saat membuat 'aturan main' saat menghadirkan aneka alat hiburan di rumah. Konsistensi dan keteladanan penting untuk membuat kepatuhan dan budaya jangka panjang.
Demikian ya, sedikit tips menemani anak belajar. Moga manfaat. Cerita selengkapnya tentang pendidikan anak ini tertuang dalam buku saya : Smart parents, Menyayangi Anak Sepenuh Hati. Silahkan boleh pinjam, bagus juga kalau beli. Lebih bagus lagi kalau borong karena harganya sungguh terjangkau. hanya Rp.22.000. Heh malah promosi.

Buku karya suamiku dan aku 

5 comments:

  1. bagus banget tulisannya mak... semoga saya bisa menerapakan ke anak2 saya.... saya sering merasa sedih mak, cos tetangga saya sering memarahi anaknya tidak bisa ini-itu, padahal dia sendiri ga pernah ngajarin anak belajar...

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah dapet pencerahannya bu. Mudah2an bisa konsisten diterapkan pd anak2 :-)

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah dapet pencerahannya bu. Mudah2an bisa konsisten diterapkan pd anak2 :-)

    ReplyDelete
  4. Amin, makasih elhida dan enci sasikirani. maaf baru balas...

    ReplyDelete