Monday, May 12, 2014

Upacara Bendera dan Patriotisme




Setiap hari Senin, anak-anak melaksanakan upacara bendera.
Saat itulah pakaian upacara dikenakan lengkap, seragam merah putih, rompi, sepatu, kaus kaki, ikat pinggang, dasi dan topi.

Dulu Revo kurang suka mengikuti upacara. Biasanya di tengah acara ia akan mogok, melarikan diri ke kelas anau pindah jongkok di pinggir menonton...haha.
Para guru maklum dengan anak kelas satu yang belum ngeh ini dan tidak dipaksa mengikuti acara sampai selesai.

Bersemangat di hari Senin


Pernah suatu ketika, Revo tidak lengkap kostumnya dan berdiri di barisan anak-anak yang memakai atribut tidak lengkap. Ia lupa memakai topi dan dasi.

Barisan spesial ini masih harus tinggal di lapangan saat anak-anak lain telah bubar. Mereka akan mendapat sedikit ceramah tambahan tentang disiplin. Lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil hormat bendera.

Ada peristiwa lucu yang diceritakan abangnya yang kelas 6 saat Revo ikut barisan hukuman.
Seorang Ustadz bertanya dengan nada tegas:

“Siapa yang kepanasan karena harus baris lebih lama?’

Tentu saja tak ada anak yang berani menjawab karena mereka mengerti bahwa itu bagian dari hukuman. Tapi Revo dengan polosnya mengangkat tangan.

“Saya...saya nggak kuat berdiri kepanasan...’
Tentu saja ustadz tersenyum dan semua anak lain menahan tawa atas kepolosan Revo yang tidak merasa dihukum. Lucunya Ustadz menjawab:

“Ya sudah, kamu boleh masuk kelas, tapi besok hari Senin pakai baju lengkap ya mas Revo...”
“iya...aku janji...” lalu Revo ngacir berlari menyusul temannya yang sudah masuk kelas.

Semua masih menahan tawa. Dan setelah selesai acara tambahan menyanyi dan hormat bendera, mereka terbahak-bahak membicarakan aksi Revo.

Suatu ketika, saya sengaja mengikuti upacara bendera di sekolah Revo. Kulihat barisan anak kelas satu yang paling tidak tertib. Jika capek, ada yang jongkok. Ada yang berbisik-bisik...dan ya ampuuuun...cara hormat benderanya bikin geli.

Sekalipun guru sudah mencontohkan cara hormat yang benar, namun namanya juga anak-anak...ada bermacam-macam gaya.

Gaya hormat Bendera

Di sekolah Revo, setiap hari Senin juga ada pengumuman star of the week dari tiap kelas. Biasanya yang terpilih adalah siswa yang mengalami kemajuan dalam bidang tertentu, sekalipun mungkin juga bukan yang terbaik di kelas itu.

Revo pernah menjadi star of the week saat ia berhenti melarikan diri dari kelas dan mulai mengikuti semua pelajaran dan aktivitas dengan utuh.

Saya berusaha mengingat berbagai kelakuan saya saat upacara bendera. Sewaktu SD, saya sering pingsan jika mengikuti upacara. Lalu saat SMP, saya lebih tertib. Walaupun kadang sambil bagi-bagi makanan dan diam-diam makan camilan seperti kacang goreng, permen, kedelai goreng...

Semasa SMA lebih sering menjadi petugas upacara, atau bertugas di ruang UKS karena saya anggota PMR.

Upacara bendera bagi seorang siswa adalah kenangan berjuta warna. Kini saya justru menangis saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam berbagai kesempatan resmi.

Gambaran kehidupan Indonesia yang carut marut membuat saya sedih dan prihatin saat menyanyikan lagu kebangsaan. Dalam dada terasa gemuruh cinta tanah air dan panggilan untuk menyelamatkan negeri ini dengan cara apapun yang saya bisa.

Anehnya, 12 tahun mengikuti upacara bendera hingga lulus SMA, justru belum pernah sekalipun diliputi rasa haru biru seperti ini.

Nah bagaimana menurut anda? Adakah upacara bendera dapat menumbuhkan patriotisme?

Tentang kisah sebuah patriotisme bisa anda baca di sini.
Tentang Revo dan sekolahnya di sini.
Tentang balita di sini.

Capek


16 comments:

  1. Betul Mak, upacara itu punya sejuta kenangan, dan kenangan paling indah itu baru kita sadari setelah kita jarang melakukan aktivitas itu...
    Saya sampai sekarang masih sering nangis kalau lagu mengheningkan cipta diperdengarkan, atau lagu gugur bunga saat upacara hari Pahlawan...
    Menulis komen ini sambil membayangkan.. T_T (Terharu..)

    ReplyDelete
  2. Iya Mak. Sekarang kalo dengar Indonesia Raya dilantunkan dalam sebuah acara yang saya ikuti, rasanya terharu. Dulu mah tidak :D

    Btw waktu SMP mak Ida bandel juga ya ahahaha upadara sambil ngemil. Sy dari dulu anak yang patuh kalo upacara bendera, gak pernah macam2 .. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kepala sekolahnya nyebelin mak, kalau pidato lamaa...anak-anak merasa gembira kalau bisa sambil nyemil dian-diam...

      Delete
  3. wkwkwk... jadi inget zaman sekolah dulu bu, paling ga suka sama upacara bendera

    ReplyDelete
  4. Hormatnya gak lihat ke Bendera. Hahahah.
    Gurunya kudu sabar ya, Bu. :D

    ReplyDelete
  5. Pas awal kerja, upacaranya kan setahun sekali baru berasa deh kehilangan upacara bendera dan rasanya gimana gitu bu.

    ReplyDelete
  6. aku pernah nangis waktu upacara bendera, entah rasa patriotisme yang mendalam atau kelelahan..hehehee

    ReplyDelete
  7. umii..yang mengharukan kemarin ketika aku upacara hardiknas..... gak tau kenapa rasanya miris dengan pendidikan di negri ini, saya sebagai bawahan tentu hanya bisa melaksanakan apa yg sudah di plot2 oleh atasan, meskipuun dengan cara yang sedikit lebih segar.. bukan sombong sih, tapi saya cuma ingin, mereka menikmati hak nya sebagai manusia pembelajar dan menikmati prosesnya untuk mencari ilmu :)

    salam saya umii :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu guru kecil, teruslah membawa kesegaran untuk pendidikan di Indonesia, suatu saat apa yang kau lakukan akan terangkat dan menyinari Indonesia lebih luas lagi....teru teruslah berbuat memberi yang terbaik untuk murid-murid

      Delete