Tuesday, June 17, 2014

Auratku Kelihatan...malu!



 “ Ayo kita ke dokter Po” bujukku pada revo. Semalam batuknya nggak pakai jeda. Jam 02.00 saya memberinya obat dan memijit punggungnya hingga tertidur dan reda batuknya.

“Enggak mau...nanti aku maluu, aku kan sudah besar...”
“Kenapa malu...?”
“Bu dokter kan suka buka-buka...auratku kelihatan...malu”
“Kan kalau bu dokter mau periksa boleh, untuk mengobati. Lagian pantatmu tuh masih gatal kan...”




Revo sepertinya kena sesuatu dari acara main pasir hingga ada bentol dan sangat gatal di pantatnya. Sudah kuobati dan jauh berkurang, namun belum tuntas. Sekalian mau konsul obat yang kupilih sudah tepat atau tidak.

Setelah berdialog, akhirnya Revo mau, jadilah pagi ini kami mengunjungi dokter langganan Revo.

Saat periksa biasanya Revo relatif menurut dan sedikit menolak saat dibuka celananya dilihat dubur dan kemaluannya. Dokter anak langgananku ini memang sangat teliti, setiap kali selalu memeriksa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Dari menimbang, mengukur suhu, ukur lingkar kepala, periksa telinga, mata, tenggorok, hidung dan dua lubang di bawah. Mendengar dengan stetoskop dan memijit-mijit area perut. Semua dilakukan dalam keadaan anak hanya memakai celana dalam.

Sebenarnya yang ingin saya ceritakan adalah penolakan Revo saat diminta membuka baju di depan orang asing. Revo selalu menolak. Dengan alasan malu. Maka jika berenangpun ia harus memakai pakaian renang yang menutup dadanya. Tidak mau hanya pakai celana saja.

Saya senang dengan pendiriannya dan terus berusaha menjaga agar ia konsisten selanjutnya hingga dia besar kelak.

Walaupun aurat laki-laki pernah saya terangkan padanya, hanya antara pusar dan lutut, namun ia bersikeras untuk menutupi bagian dada. Termasuk saat diperiksa dokter.

Memang di rumah kami tak ada lelaki yang bertelanjang dada atau sekedar memakai kaus dalam saja dalam keseharian. Mungkin itu menjadi acuan bagi Revo. Keteladanan memang penting.

Mohon doa ya, semoga ia menjadi anak yang bisa menjaga aurat.

Tentang pendidikan seks ada di sini dan di sini.
Tentang selingkuh di sini.
Tentang batita di sini.

14 comments:

  1. wah Revo malu sm Bu Dokter...mudah2an sll menjadi anak yg menjaga aurat ya Revo...

    ReplyDelete
  2. masya allah Revo, mak Ida berari berhasil memberikan pengarahan menjaga aurat yah ehehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah mak, semoga terus sampai besar nanti

      Delete
  3. Pintarnya Revo, dari kecil sudah bisa menjaga aurat. Di jaga terus ya auratnya Revo ganteng

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mak Lidya. semoga demikian pula Cal-Vin

      Delete
  4. Kenapa gak ke dokter laki-laki aja mak? Kalau Revo sudah akil balig sebaiknya ke dokter laki-laki :) kecuali memang di tempat mak gak ada dokter laki-laki, baru boleh dengan dokter perempuan.

    ReplyDelete
  5. bagus kalo masih kecil udah tahu malu mbak
    kebanyakan orang jaman sekarang malunya kurang

    ReplyDelete
  6. waa..Revo masi tetep konsisten ya ga mau pamer aurat....saluttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak...doakan sampai besar kelak ia terus konsisten ya

      Delete
  7. Pendidikan dengan keteladanan lebih membekas ya Maaak... subhanallah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya mak, bahasa non verbal telah mengalir tanpa kenal waktu.

      Delete